Pemain berusia 33 tahun tersebut mengenang perlakukan Persebaya yang mau menampungnya saat semua orang meragukan keahliannya.

"Bagiku (kembali bertemu Persebaya) adalah sebuah kegembiraan. Mereka (Persebaya) merangkulku ketika banyak orang meragukanku,"

"Jadi saya banyak sekali menaruh respect terhadap klub ini, karena di sini mereka memberikan yang terbaik sebagai pemain."

"Namun sebagai pemain, saya telah memberikan yang terbaik untuk tim saya (Persib), saya harus fokus dengan pekerjaanku." terang David da Silva.

"Saya senang dengan skornya tanpa melupakan respect penuh dengan Persebaya dan suporter di sini. Ini perasaan yang luar biasa ketika Bonek dan Bobotoh bersama-sama merangkulku,"

"Tentu saya juga sangat bangga, Persib bisa menghadapi tim kuat Persebaya dan bertahan di papan atas klasemen," pungkas DDS.

Diketahui, sebelum berlabuh ke Persebaya, nama David da Silva pernah dicoret oleh Bhayangkara FC.

DDS dinilai tak lolos untuk menjadi pemain Bhayangkara FC.

Namun setelah itu, DDS justru mendapat tawaran dengan Persebaya.

Kala itu Bonek masih meragukan kemampuan David da Silva karena datang dengan status pemain coretan Bhayangkara FC.

Namun sejak bergabung dengan Persebaya, David da Silva menunjukkan tajinya.

David da Silva pernah berseragam Persebaya sejak 2017-2019.

Sempat berpindah ke Liga Korea, DDS kembali ke pelukan Persebaya pada awal musim 2019.

Sayangnya kebersamaan David da Silva dan Persebaya terputus karena badai Covid-19 yang mengharuskan Liga 1 terhenti.