TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi Liga 2 Jepang alias J2 League 2022/2023 akan memasuki pekan pamungkas, akhir pekan ini.

Tokyo Verdy yang diperkuat Pratama Arhan masih berpeluang besar bisa mengamankan posisi dua teratas di akhir klasemen.

Jikalau mampu menyegel posisi runner-up, maka Tokyo Verdy otomatis bakal tembus ke Liga Utama Jepang musim depan tanpa play-off.

Di papan klasemen sementara J2 League, Tokyo Verdy kini masih menduduki posisi keempat dengan raihan 72 poin.

Baca juga: Tak Asal Tendang, Vonis Pencoretan Pratama Arhan dari Timnas Indonesia di Tangan Shin Tae-yong

Raihan 72 poin yang dikumpulkan Tokyo Verdy didapatkan dari 41 laga yang telah dilakoni sepanjang musim ini.

Torehan 20 kemenangan, 12 hasil imbang dan 9 kekalahan mewarnai perjalanan Tokyo Verdy musim ini di J2 League.

Kini, Tokyo Verdy dan seluruh peserta J2 League tinggal menyisakan satu laga sisa yang harus dihadapi pekan ini.

Tokyo Verdy sendiri dijadwalkan akan melakoni laga tandang pada pertandingan pamunkas musim ini.

Tokyo Verdy akan bertandang ke markas Ormiya Ardija yang menempati posisi ke-21 di Nack5 Stadium Omiya, Minggu (12/11/2023) akhir pekan ini.

Laga melawan Ormiya Ardija terasa penting bagi Tokyo Verdy jika masih ingin bermimpi tampil di kasta tertinggi sepak bola Jepang tahun depan.

Diketahui, perebutan tiket lolos ke Liga Utama Jepang musim depan memang bergejolak hingga pekan terakhir.

Machida yang menjadi pemuncak klasemen sudah memastikan diri promosi lantaran poinnya mustahil dikejar lawan-lawannya.

Kini, perebutan sengit terjadi pada posisi kedua dimana ada tiga tim yang berpeluang menempati urutan runner-up pada akhir klasemen.

Selain Tokyo Verdy, dua tim lain yang berebut posisi runner-up tak lain yakni Shimizu S-Pulze (73 poin) dan Jubilo Iwata (72 poin).

Dari ketiga tim tersebut, siapapun yang menduduki posisi runner-up pada klasemen akhir, maka dipastikan bakal promosi otomatis ke Liga Utama Jepang.

Sedangkan, klub dengan peringkat ketiga sampai keenam akan bertarung memperebutkan satu tiket promosi lewat jalur play-off.

Tokyo Verdy sendiri bisa mengamankan tiket promosi dengan berbagai skenario pada pekan terakhir J2 League.

Syarat utama yang harus ditempuh Tokyo Verdy yaitu harus bisa mengalahkan lawannya pada matchday pamungkas.

Selain itu, Tokyo Verdy juga perlu berharap Shimizu S-Pulse dan Jubilo Iwata gagal menang pada laga terakhirnya.

Jika skenario tersebut terjadi, maka bisa dipastikan Tokyo Verdy sukses mengamankan tiket promosi bersama Machida Zelvia.

Dongeng indah seakan berhasil mewarnai perjalanan panjang Tokyo Verdy bisa tembus kasta tertinggi sepak bola Jepang musim depan.

Hanya saja memang, terlepas dari kesuksesan besar Tokyo Verdy yang selangkah lagi bisa tembus ke J1 League.

Sorotan tajam tetaplah tertuju pada sosok Pratama Arhan yang memperkuat klub tersebut.

Jika melihat menit bermain yang didapatkan Pratama Arhan di Tokyo Verdy, catatannya tergolong minim.

Pratama Arhan terhitung baru bermain sebanyak tiga kali bersama Tokyo Verdy pada musim ini.

Eks pemain PSIS Semarang itu tampil sebanyak dua kali di ajang Emperor's Cup 2023.

Dalam dua laga tersebut, Pratama Arhan mencatatkan dua penampilan sebagai starter dan menorehkan waktu 200 menit bermain.

Sementara di Liga 2 Jepang, Pratama Arhan hanya merasakan atmosfer kompetisi selama 10 menit saja dalam satu laga.

Mayoritas, Pratama Arhan belum mendapatkan kepercayaan penuh pelatih untuk mengisi tim utama Tokyo Verdy di J2 League.

Jangan mengisi posisis di tim utama, untuk masuk rombongan skuad saja, Pratama Arhan tampak masih kesulitan.

Dari 41 laga yang dimainkan Tokyo Verdy musim ini, nama Pratama Arhan hanya sekali masuk dalam rombongan skuad.

Sisanya, Pratama Arhan tidak pernah masuk menghiasi skuad utama ataupun cadangan Tokyo Verdy di J2 League.

Kurangnya menit bermain Pratama Arhan yang berlabel pemain andalan Timnas Indonesia tentu jadi sorotan publik tanah air.

Apalagi jika Tokyo Verdy bisa tembus Liga Utama Jepang, santer bereder kabar bahwa Pratama Arhan bakal dilepas oleh klubnya tersebut.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)