Manchester United Kembali ke Mode Lawak, Ferdinand: Setan Merah Berasa Main Roller Coaster
Performa Manchester United kembali dianggap ke mode lawak, Rio Ferdinand sebut Setan Merah serasa main Roller Coaster.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
![Manchester United Kembali ke Mode Lawak, Ferdinand: Setan Merah Berasa Main Roller Coaster](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ekspresi-bruno-fernandes-dan-alejando-garnacho-seusai-manchester-united-kalah.jpg)
Satu kekalahan sisa dirasakan Manchester United saat disingkirkan Newcastle United di Piala Carabao.
Catatan sembilan kekalahan dari 17 laga di semua kompetisi musim ini jelas bukanlah hasil yang bagus bagi tim sekelas Manchester United.
Apalagi rapor mengecewakan itu ditorehkan Manchester United pada musim penuh kedua Erik Ten Hag sebagai pelatih.
Tak sedikit para penggemar Manchester United yang bahkan terlihat frustrasi melihat performa Setan Merah musim ini.
Salah satu legenda Manchester United, Rio Ferdinand bahkan tak segan mengecam penampilan Manchester United.
![Mantan bek Inggris dan Manchester United, Rio Ferdinand](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rio-ferdinand-mengecam-tindakan-pelemparan-pisang-yang-dialami-oleh-richarlison.jpg)
Rio Ferdinand merasa Manchester United telah kembali ke mode krisis seperti periode-periode sebelumnya.
Bahkan, eks pemain timnas Inggris itu merasa Manchester United serasa tengah bermain roller coaster.
"Tim ini seperti kembali ke mode krisis, saya pikir begitulah kenyataannya," akui Ferdinand dilansir TNT Sports.
"Sekarang Manchester United serasa roller coaster, tidak ada konsisten sama sekali," tambahnya.
Bukti tidak konsistensinya performa Manchester United terlihat dalam laga melawan Copenhagen.
Ferdinand merasa harapan dirinya dan penggemar Manchester United sempat dilambungkan karena timnya mencetak dua gol pembuka.
Hanya saja, situasi berubah setelah Marcus Rashford diusir wasit dan akhirnya Manchester United kalah dengan cara comeback yang menyakitkan.
"Saat kami menonton pertandingan melawan Copenhagen, saya berteriak, wah kita unggul 2-0, Rasmus Hojlund seperti pahlawan, tiba-tiba rodanya lepas begitu saja," jujur Ferdinand.
"Mereka menyerah dan itu menandakan kepada saya kurangnya karakter di tim ini, sungguh tidak ada cukup karakter untuk membawa tim ini lolos,"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.