Para pemain yang masuk starting line-up Irak, diberikan instruksi khusus bagaimana memberikan respons atas permainan gesit Marck Klok cs.

Di sisi lain, Irak membidik gol cepat yang ditujukan untuk meruntuhkan semangat juang penggawa Garuda.

"Sulit bukan berarti tidak mungkin, kami bisa meruntuhkan mental (pemain Indonesia) melalui gol cepat," terangnya menambahkan.

Jesus Casas dipermudah dengan mayoritas pemainnya memiliki CV dan profil mentereng.

Lebih dari 10 pemain Singa Mesopotamia berstatus abroad. Beberapa bahkan ada yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Norwegia, Swedia, hingga Republik Ceko.

Lebih lanjut, pelatih berusia 50 tahun tersebut juga menyinggung soal legenda AC Milan, Paolo Maldini.

Ayah Daniel Maldini saat masih aktif sebagai pesepak bola merupakan palang pintu tangguh di pertahanan AC Milan dan Timnas Italia.

Namun sebelum itu, Maldini sempat mengemban tugas sebagai fullbek.

Hal ini yang coba dilakukan oleh Jesus Casas. Ada beberapa eksperimen bakal diterapkan dalam permainan Irak demi menekan berkembangnya kreativitas permainan Timnas Indonesia.

"Posisi bermain seseorang dapat berubah sesuai waktu dan kebutuhan."

"Ambil contoh jelas ialah (Paolo) Maldini. Dia adalah bek kiri terbaik dunia sebelum akhirnya disulap menjadi bek tengah," terang Casas melanjutkan.

Strategi eksperimen perubahan posisi pemain menjadi kunci Irak untuk membingungkan pemain lawan. Hal ini juga mengantisipasi jika Shin Tae-yong sudah menandai pemain Irak untuk diparkir ketat.

Menarik untuk disaksikan bagaimana Casas mengimbangi taktikal Shin Tae-yong.

Pelatih asal Korea Selatan ini juga dikenal sebagai nakhoda tim yang sulit diprediksi pola permainannya.

(Tribunnews.com/Giri)