Menebak Striker Pilihan STY saat Timnas Indonesia Lawan Filipina: Dendy & Dimas Minggir Dulu
Menebak striker pilihan Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia lawan Filipina: Dimas-Dendy minggir dahulu, waktunya Struick-Sananta unjuk gigi.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong harus belajar dari kekalahan sebelumnya saat berhadapan dengan tuan rumah Filipina di matchday kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua.
Diketahui, laga pembuka Timnas Indonesia harus berakhir kekalahan di kandang Irak dengan skor 5-1.
Hasil memalukan itu menandakan ada beberapa kelemahan dalam tubuh Timnas Indonesia.
Baca juga: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Timnas Indonesia & Thailand Berburu 3 Poin Perdana
Khususnya pemilihan lini serang karena Timnas Indonesia minim menciptakan ancaman ke gawang Irak.
Laporan Transfermarkt mencatat bahwa formasi yang digunakan Shin Tae-yong menghadapi Irak adalah 3-5-2.
Dua striker yang beruntung tampil starter itu adalah Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan.
Peran Dimas maupun Dendy tampak sangat minim di laga sebelumnya.
Seperti Dimas, penyerang Persikabo 1973 itu malah mendapatkan cedera pada menit 39.
Alhasil, Shin Tae-yong mengganti Dimas dengan Rafael Struick.
Kemudian untuk Dendy, bomber Bhayangkara FC ini turun 76 menit sebelum digantikan oleh Pratama Arhan.
Apabila membahas peforma Dimas maupun Dendy, keduanya terbilang kurang padu.
Tidak ancaman berbahaya yang mampu dihasilkan oleh keduanya sebelum ditarik keluar Shin Tae-yong.
Berkaca penampilan itu, Shin Tae-yong alangkah baiknya memberi kesempatan striker Timnas Indonesia lainnya untuk berunjuk gigi melawan Filipina.
Timnas Indonesia masih memiliki sejumlah nama untuk menggantikan tempat Dendy dan Dimas.
Minggir Dahulu
Nah sebelum kembali berjuang di matchday kedua Grup F, Shin Tae-yong wajib menentukan siapa saja yang pantas menempati lini serang Garuda.
Jika tetap menggunakan formasi dua penyerang, posisi Dimas dapat diberikan kepada Rafael Struick.
Alasan kenapa Struick layak turun starter, ia telah membuktikan di laga sebelumnya dengan mencetak 1 assist.
Struick langsung membayar kepercayaan Shin Tae-yong dengan menjadi kreator gol Shayne Pattinama.
Satu assist Struick membuktikan bahwa dia punya kelebihan dalam hal akurasi umpan.
Kemampuan Struick sebenarnya bukan cuma akurasi umpan, ia juga unggul dalam akselerasi.
Ia juga berani membawa bola untuk masuk ke pertahanan lawan.
Akselerasi dan tusukan Struick bisa kita lihat di beberapa pertandingan sebelumnya bersama Timnas Indonesia.
Kemudian membahas tandem Struick atau pengganti sepadan untuk Dendy, nama Ramadhan Sananta bisa menjadi kandidat terkuat.
Sananta memiliki tipe bermain yang beda dengan Dendy.
Bomber Persis Solo ini cenderung sebagai target man dan unggul dalam postur tubuh.
Bola udara bisa menjadi santapan empuk jika Sananta tampil sebagai nomor 9 di Timnas Indonesia.
Meskipun bertugas sebagai target man, Sananta juga bisa mobile layaknya Dendy yang turun menjemput bola.
Pergerakan Sananta menjemput bola kerap terlihat ketika bermain untuk Persis.
Namun untuk segi kecepatan berlari, Sananta jelas kalah cepat dari Dendy.
Adapun untuk memantulkan bola, Sananta maupun Dendy memiliki hal yang sama bagusnya.
Perbedaan model bermain Sananta ini bisa menjadi pertimbangan Shin Tae-yong untuk memasangnya melawan Filipina.
Menarik ditunggu akankah Shin Tae-yong mengubah komposisi lini serangnya atau tetap masih mempercayakannya kepada dua nama sebelumnya di matchday kedua Grup F nanti.
Terlepas siapa striker yang nantinya bermain, misi utama Shin Tae-yong adalah membawa pulang kemenangan.
Peluang Timnas Indonesia pesta kemenangan di Filipina sangatlah terbuka lebar.
Ini mengingat hasil buruk juga menimpa Filipina ketika kalah di pertandingan pembuka melawan tamunya Vietnam dengan dua gol tanpa balas.
Sama-sama gagal di pertandingan pembuka, pertarungan Filipina vs Timnas Indonesia pasti bakal berjalan sengit.
Keduanya membutuhkan tambahan 3 poin agar bisa menjaga asa lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tak cuma membuka asa lolos putaran ketiga, kemenangan bisa bermakna penting untuk Timnas Indonesia dari segi perolehan poin FIFA.
Pasukan Shin Tae-yong jelas mencari ganti 6,37 poin yang hilang akibat kalah dari Irak.
Untungnya kehilangan poin itu tidak merubah tempat Timnas Indonesia di peringkat 145.
Kehilangan poin sebelumnya bisa ditambal Timnas Indonesia jika sukses mengalahkan Filipina di kandangnya.
Jika Timnas Indonesia menang maka, Garuda meraup poin sejumlah 13,06.
Catatan itu dapat mendongkrak posisi Timnas Indonesia menjadi peringkat ke-143.
Dengan kata lain, Timnas Indonesia menggusur dua tim yakni, tempati Ethiopia serta Suriname.
Adapun jika Timnas Indonesia kalah atas Filipina maka dapat berimbas fatal di ranking FIFA.
Garuda harus dikurangi sejumlah 11,94 poin.
Kondisi itu membuat tim besutan Shin Tae-yong dapat melorot ke posisi 148 ranking FIFA.
Patut kita saksikan bagaimana perjuangan Timnas Indonesia melawan tuan rumah Filipina di Stadion Rizal Memorial, pada Selasa (21/11) mulai kick-off 18.00 WIB.
(Tribunnews.com/Ipunk)