Jimmy Napitupulu Tegaskan Hanya Ada Empat Hal di Sepak Bola yang Boleh Gunakan VAR
Hanya ada empat poin penting untuk wasit bisa melihat kejadian lebih jelas dengan menggunakan VAR.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Jimmy Napitupulu Tegaskan Hanya Ada Empat Hal di Sepak Bola yang Boleh Gunakan VAR
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teknologi Video Assistant Referee (VAR) rencananya akan mulai diujicobakan pada kompetisi Liga 1 pada Februari mendatang.
Untuk mendukung itu, beberapa wasit di Indonesia pun tengah menjalani pemahaman.
Pasalnya, wasit yang memimpin menggunakan VAR juga tidak boleh sembarangan, mereka harus lolos tes da mendapatkan lisensi resmi dari FIFA untuk penggunaan VAR.
Baca juga: Pasca-Kericuhan Gresik United vs Deltras FC, PN-SSI Jatim dan Ultras Gresik Datang ke Polres Gresik
Hal itu dijelaskan oleh Komite Wasit PSSI, Jimmy Napitupulu usai acara diskusi bersama Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa dengan awak media terkait kinerja teknis wasit.
“Sejauh ini wasit-wasit dari Liga 1 dan Liga 2 kan mereka sebagai peserta dalam seminar VAR dan sampai sekarang belum ada kelanjutan lagi karena mereka belum dites, mereka harus paham mengenai LOTG,” kata Jimmy di Menara Telkom Hub, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Jimmy menerangkan dalam penerapan VAR nanti hal dasar yang harus diketahui bahwa tidak semua kejadian bisa menggunakan VAR.
Hanya ada empat poin penting untuk wasit bisa melihat kejadian lebih jelas dengan menggunakan VAR.
“Setiap wasit kan tingkat SDM-nya beda-beda, bagaimana interpretasi mereka terhadap handball, challenge karena ada empat yang boleh dipakai VAR, (yaitu) gol-tidak gol, penalti-tidak penalti, kartu merah, kemudian salah identifikasi pemain, harusnya pemain nomor 4 dihukum kartu merah ternyata yang dikasih nomor 2. Hanya itu yang boleh digunakan VAR, selain itu tidak ada,” jelasnya.
Jimmy berharap teknologi VAR bisa secepatnya diterapkan di kompetisi sepakbola Indonesia.
Untuk wasit-wasit dari Indonesia, ia memastikan masih butuh waktu cukup lama karena mereka harus mendapatkan lisensi resmi dari FIFA untuk bisa memimpin pertandingan dengan teknologi VAR.
“Mudahan-mudahan VAR bisa dipakai tahun depan, kalau kita ingin secepatnya juga kalau memang SDM kita tidak ada, kita bisa pakai operator VAR wasit yang punya lisensi untuk sementara karena untuk pengenalan tidak mungkin kita langsung dari kita semua, tidak bisa. Thailand kan juga sama, pelan-pelan,” pungkasnya.