TRIBUNNEWS.COM - Nama Claudio Echeverri ramai jadi perbincangan setelah mencetak hattrick ke gawang Brasil dalam laga Piala Dunia U17 2023 babak perempat final di Jakarta International Stadium, Jumat (24/11/2023) malam.

Pemain yang disebut-sebut sebagai titisan Lionel Messi itu mencetak rekor yang jarang dicapai oleh pemain Argentina.

Claudio Echeverri tercatat sebagai pemain ketiga Argentina yang mencetak hattrick ke gawang rival seteru mereka, Brasil dalam pertandingan kompetisi resmi.

Yang pertama ada Manuel Seone pada ajang Copa America tahun 1925 silam, lalu Jose Francisco Sanfilippo di Amerika Selatan tahun 1959, menurut laporan TyC Sports.

Baca juga: Hasil Piala Dunia U17 2023: Titisan Lionel Messi Hattrick, Argentina Cukur Brasil 3-0

Hattrick Claudio Echeverri sekaligus memberikan kemenangan pertama Argentina atas Brasil di ajang Piala Dunia U17.

Claudio Echeverri kini berada di jalur perebutan sepatu emas 'Golden Bots' Piala Dunia U17 bersama rekannya, Augustin Fabian Ruberto yang telah mencetak lima gol.

Satu di antara tiga gol yang dicetak Claudio Echeverri mengingatkan kepada sang pemain terhebat dunia, Lionel Messi.

Tepatnya pada gol ketiga Argentina.

Berawal dari pergerakan Agustin Ruberto yang maju ke garis tengah lapangan.

Dia memberikan umpan terobosan di antara pemain Brasil yang kemudian didapat Claudio Echeverri.

Claudio Echeverri menggirng bola mendekat kotak penalti, lewati adangan kiper Brasil, Phillipe Gabriel ke arah kiri dan lepaskan tembakan dengan kaki kirinya ke gawang kosong.

Gol tersebut seperti yang dicetak Lionel Messi saat melawan Amerika Serikat yang berakhir dengan skor 4-3.

Kala itu, Angel Di Maria yang berperan sebagai Agustin dalam memberikan umpan.

Saat berhadapan dengan Rafael, Lionel Messi mengecohnya ke sisi kiri dan lepaskan tendangan gawang.

Claudio Echeverri satu di antara 3 pemain River Plate yang bersinar di Piala Dunia U17 yang membawa kegembiraan untuk publik Argentina.

Selain Echeverri, Agustin Ruberto dan Ian Subiabre juga turut menyumbang gol untuk Argentina.

Ketiganya telah menghasilkan 11 dari 16 gol yang dihasilkan oleh Albiceleste muda selama gelaran Piala Dunia U17.

Ketiganya merupakan pemain yang mendapatkan promosi ke tim senior River Plate di bawah asuhan Martin Demichelis.

Si Iblis Kecil

Claudio Echeverri atau Cahco dijuluki sebagai El Diablito atau Si Iblis Kecil, bukan hanya karena cara bermainnya tetapi juga karena kemiripan nama belakangnya dengan mantan pesepak bola bersejarah Bolivia, Marco Antonio Etcheverry, menurut TyC Sports.

Echeverri awalnya bermain di klub Deprtivo Lujan di Villa Rio Negro.

"Saya bermain untuk klub di lingkungan saya bernama Deportivo Lujan," ucap Echeverri.

"Bermain dan berlatih seperti anak laki-laki lainnya di lapangan kecil yang kotor, dan melawan tim di lingkungan tersebut," sambungnya.

Penampilannya yang menonjol membuat pencari bakat memperhatikannya.

Mereka adalah Claudio Otermin dan Daniel Brizuela.

"Suatu hari guru kami datang dan mengatakan bahwa River akan datang. Claudio Otermin dan Daniel Brizuela datang menemui kami."

"Untungnya kami bermain bagus dan ketika pertandingan selesai mereka berbicara degan ayah dan ibu saya dan memberi tahu saya kapan saya harus pergi ke River (Plate)."

"Itu adalah kebanggaan yang besar buat keluarga dan saya," jelasnya.

Kini, setelah waktu berlalu, ditambah penampilan impresifnya bersama Argentina di Piala Dunia U17 muncul dorongan dari publik kepada Martin Demichelis untuk memberikannya menit bermain yang lebih.

Echeverri baru bermain dalam 4 pertandingan dengan total 72 menit, namun telah memberikan satu assist.

Profil Claudio Echeverri:

Nama lengkap: Claudio Jeremias Echeverri

Lahir: 2 Januari 2006

Tempat lahir: Reistencia

Usia: 17 tahun

Tingg: 1,71 m

Kewarganegaraan: Argentina

Posisi: Gelandang serang

Kekuatan: Kaki kanan

(Tribunnews.com/Sina)