Cerita Zulfahmi, Pemain Timnas Singapura yang Kini Bergabung Dengan Bhayangkara FC
Bhayangkara FC bertekad ingin bangkit dan keluar dari zona degradasi pada putaran kedua Liga 1 2023/2024.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bhayangkara FC bertekad ingin bangkit dan keluar dari zona degradasi pada putaran kedua Liga 1 2023/2024.
Hal itu mereka buktikan dengan mendatangkan pemain-pemain anyar baik lokal maupun asing.
Pemain-pemain tersebut, yakni Arif Satria, I Putu Gede Juni Antara, Witan Sulaeman, George Blackwood, Zulfahmi Arifin dan Marcelo Herrera.
Zulfahmi Arifin membeberkan alasan dirinya menerima pinangan Bhayangkara FC lantaran ia merasa tertantang untuk menyelamatkan Bhayangkara FC dari zona degradasi.
Apalagi ia semakin yakin karena Bhayangkara FC dihuni juga pemain-pemain baru yang berkualitas.
“Saya pikir ya itu tantangan besar buat saya dan itu salah satu alasan saya menerima tawaran bermain di sini. Di sini juga ada beberapa pemain asing yang datang dan tentunya pemain-pemain lokal bagus, Witan dan Putu kembali ke sini. Itu membuat skuad kami lebih bagus,” kata Zulfahmi kepada Tribunnews beberapa hari lau di Stadion Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta.
Pemain langganan Timnas Singapura tersebut sebelumnya sudah bermain untuk Bhayangkara FC saat menghadapi RANS Nusantara FC.
Ia yang tampil sebagai gelandang bertahan pun merasakan kerasnya sepakbola di Indonesia.
Namun, hal itu dikatakannya tak jadi masalah, justru ia bisa terus memanfaatkan kelebihannya yakni passing akurat kepada pemain depan Bhayangkara FC.
“Ya saya pikir sepakbola di Indonesia intensitasnya sangat tinggi, tapi tetap saya bisa berikan passing langsung ke Sani atau Dendy. Itu kelebihan saya dan saya bisa berkontribusi,” ujar Zulfahmi.
Sementara itu, mengenai adaptasi di Bhayangkara FC. Pemain 32 tahun tersebut mengaku juga tidak terlalu sulit.
Secara komunikasi, dirinya yang bisa bahasa melayu memudahkan berkomunikasi dengan para pemain lokal Bhayangkara FC, begitu pun ia juga mahir berbahasa Inggris.
“Saya pikir adaptasi di sini juga tidak terlalu sulit karena bahasa dan melayu tidak terlalu beda. Itu membuat komunikasi saya dengan yang lain tidak ada masalah,” ucap Zulfahmi.
“Jadi tidak ada adaptasi yang berat seperti makan, percakapan bahasa. Saya bisa ngobrol dengan teman-teman di sini dengan senang hati,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.