Diimbangi Galatasaray di Liga Champions, Manchester United Ulangi Rekor Kelam 61 Tahun Silam
Manchester United mengulangi rekor kelam sejak 61 tahun silam setelah diimbangi Galatasaray di Liga Champions, Kamis (30/11/2023) dini hari WIB.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United mengulangi rekor kelam sejak 61 tahun silam setelah diimbangi Galatasaray di Liga Champions, Kamis (30/11/2023) dini hari WIB.
Hasil Liga Champions antara Galatasaray vs Manchester yang digelar di Rams Park, Turki, berakhir dengan skor 3-3.
Manchester United mencetak ketiga golnya lewat Alejandro Garnacho (11'), Bruno Fernandes (18) dan Scott McTominay (55').
Sedangkan Galatasaray membuat gol melalui Hakim Ziyech (29', 62') dan Kerem Akturkoglu (71').
Baca juga: Luka Manchester United di Liga Champions, Andre Onana Bak Menusuk dari Belakang
Hasil imbang ini membuat peluang Manchester United lolos ke 16 besar Liga Champions makin tipis.
Mereka bergantung pada hasil pertandingan lain untuk terus menjaga asa lolos sebagai salah satu wakil Grup A di 16 besar Liga Champions mendatang.
Saat ini, Manchester United hanya mengantongi 4 poin saja yang membuat mereka ada di dasar klasemen.
Sedangkan Galatasaray berada di peringkat kedua dengan lima poin.
Rupanya hasil imbang melawan Galatasaray itu menyisakan catatan kelam bagi Manchester United.
Bahkan, armada Erik ten Hag itu mengulangi rekor kelamnya sejak 61 tahun yang lalu.
Berdasarkan laporan OptaJoe, hasil imbang 3-3 melawan Galatasaray itu membuat Manchester United telah kebobolan 33 gol di semua kompetisi musim ini.
Jumlah kebobolan tersebut merupakan yang terbanyak dalam 20 pertandingan awal musim.
Kondisi kelam Manchester United tersebut terakhir dialami pada musim 1962/1963.
Ya, gawang Andre Onana memang telah kebobolan banyak gol pada musim ini.
Jumlah kebobolan gol yang cukup banyak itu tak lepas dari buruknya performa Andre Onana pada musim ini.
Sejak didatangkan dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas lalu, Andre Onana pun seolah gagal menjadi benteng kokoh di lini pertahanan terakhir dari Manchester United.
Kini Onana kembali menjadi sorotan kala Manchester United diimbangi Galatasaray di Liga Champions.
Kesalahan pertama Onana dilakukan saat MU unggul 2-0.
Onana salah membaca arah bola tendangan bebas Hakim Ziyech yang membuat gawang Setan Merah kebobolan.
Onana sudah berada dalam posisi yang benar sebelum Ziyech melepaskan tendangan bebas.
Tetapi kiper asal Kamerun itu justru bergerak ke arah kiri saat bola diarahkan tepat ke tempat Onana awal berdiri.
Kemudian Onana kembali melakukan kesalahan pada menit ke-62.
Ketika itu, padahal Setan Merah tengah unggul 3-1, namun tendangan bebas Ziyech lagi-lagi jadi mimpi buruk buat Onana.
Kali ini, kesalahan antisipasi Onana justru membuat bola tendangan bebas Ziyech membobol gawang Manchester United dan membuat skor menjadi 2-3.
Erik Ten Hag Ogah Salahkan Onana
Meski melakukan blunder dua kali, pelatih Manchester United Erik ten Hag ogah menyalahkan Andre Onana.
"Kami menang dan kemudian kalah. Kami seharusnya meraih tiga poin, itu sudah jelas. Kami melakukan ini di pertandingan lain.
"Saya senang dengan cara kami bermain tetapi pada saat yang sama saya harus mengkritik tim karena pertahanannya tidak cukup baik. Kami memimpin 3-1 dan kami tidak boleh melakukan kesalahan karena itu membuat perbedaan."
“Setiap gol punya ceritanya masing-masing. Entah itu momen transisi dan kami tidak memblok lini tengah, atau gol kedua yang merupakan tendangan bebas dan gol ketiga kami terorganisir tapi kelebihan beban. Itu tidak bisa terjadi. Kami harus melakukannya. belajar dari itu." beber Erik ten Hag.
Alih-alih menjadikan satu sebagai kambing hitam, Ten Hag lebih memilih untuk tetap memberikan pujian kepada skuadnya.
"Saya sangat senang karena Anda melihat gaya tim ini yang proaktif, dinamis, dan berani. Saya senang dengan performanya karena kami menciptakan begitu banyak peluang tetapi di saat yang sama kami harus memenangkan pertandingan ini."
"Itu selalu saya. Saya bertanggung jawab untuk ini. Kami tahu kami sedang dalam sebuah proyek. Kami sedang melakukan perbaikan sehingga itu sangat penuh harapan."
"Kami sangat berharap. menuju ke arah yang benar jadi saya tahu kami akan sukses dalam jangka panjang, tetapi jika Anda ingin bertahan di Liga Champions, Anda harus memenangkan pertandingan ini," terang Ten Hag.
Di laga terakhir, Man United akan menantang Bayern Munchen. Skenario lolos ke 16 besar, Manchester United wajib memenangkan pertandingan.
Selain itu, duel antara Kopenhagen vs Galatasaray wajib berakhir tanpa pemenang.
Dengan demikian, Setan Merah akan finis di urutan kedua klasemen Grup A dengan koleksi 7 poin. Unggul satu angka dari Kopenhagen dan Galatasaray.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama/Tio)