Pemain Favorit Jose Mourinho Mengenang Manchester United, Jadon Sancho Fix Tukang Buat Masalah
Nemanja Matic mengenang masa bermainnya di Manchester United dengan menyebut Jadon Sancho dan Paul Pogba yang selalu telat datang latihan
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United pernah merasakan indahnya polesan Jose Mourinho pada musim 2016/2017 silam.
Dalam perjalanan kariernya di Manchester United, Mourinho sempat membawa pula salah satu pemain tengah favoritnya.
Jose Mourinho tak segan mendesak Manchester United untuk mendatangkan Nemanja Matic yang kala itu masih membela Chelsea.
Meskipun kerja sama Mourinho dan Matic tak bertahan lama di Old Trafford, ada banyak kenangan yang dimiliki sang pemain.
Nemanja Matic berkenan menceritakan beberapa hal menarik yang terjadi selama dirinya berada di Manchester United dari 2017 hingga 2022 lalu.
Ia mengenang saat bersama Setan Merah, ada beberapa pemain yang kerap datang terlambat saat latihan.
Matic menjabarkan beberapa nama yang sering melakukan hal tersebut.
Di antaranya adalah Jadon Sancho dan Paul Pogba.
Baca juga: Polemik Unik Manchester United: Pelatih Dibenci, Pemain Buangan Rutin Party Sana-sini
Sebenarnya masih ada beberapa nama lainnya yang juga sering terlambat datang.
Namun Matic hanya menyebutkan kedua nama tersebut.
"Di antara para pemain yang selalu datang terlambat adalah Paul Pogba dan Jadon Sancho," ungkap Matic dikutip dari Daily Mail.
"Ada beberapa pemain lain juga sebenarnya," sambungnya.
Perbuatan tak terpuji Pogba dan Sancho itu ternyata membuat para pemain lainnya marah.
Pada saat itu, dibentuklah komite disiplin di antara para pemain untuk menegakkan aturan.
Nemanja Matic ditunjukkan sebagai Presiden komite disiplin tersebut.
Pemain asal Serbia itupun langsung bertindak.
Ia memberikan aturan ketat bagi para pemain yang terlambat.
Pemain yang terlambat bakal didenda dengan nominal tertentu.
Selama satu musim tertentu, Matic bisa mengumpulkan denda senilai 75 ribu Poundsterling dari para pemain yang terlambat datang.
"Saya menempelkan kertas bertuliskan nama-nama pemain yang terlambat di dinding," ujar Matic."
"Selama musim tertentu, kami bisa mendapatkan uang 75 ribu Poundsterling."
"Kami berencana menggunakan uang itu untuk berpesta di London, tetapi karena itu masa Covid, kami tidak bisa melakukannya," jelasnya.
Disebutnya nama Jadon Sancho oleh Matic bak menambah runyam masa depan sang pemain di Old Trafford.
Baca juga: Sikap Buruk Empat Pemain Manchester United Dimata Alan Shearer Usai Kalah Dari Newcastle
Sebagaimana diketahui, Sancho terlibat perang dingin dengan pelatih Manchester United, Erik ten Hag.
Penyebabnya, Sancho tak terima ditegur Erik ten Hag soal alasan tak menjadi pilihan saat MU menghadapi Arsenal beberapa waktu lalu.
Ten Hag menganggap Sancho tak tampil memukau saat latihan yang menyebabkan dirinya tersisih dari starting eleven.
"Jadon, berdasarkan penampilannya dalam latihan kami tidak memilih dia," kata Ten Hag seperti dikutip dari BBC Sports.
"Anda harus mencapai level tertentu setiap hari di Manchester United dan kami bisa membuat pilihan di lini depan."
"Jadi untuk pertandingan melawan Arsenal ini dia tidak dipilih," ujarnya.
Namun demikian, tak lama setelah pernyataan Ten Hag itu, Sancho kemudian memberi bantahan dan mengaku dirinya telah lama menjadi 'kambing hitam'.
Melalui akun X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Sancho memberikan klarifikasi tentang apa yang diucapkan Ten hag.
"Tolong jangan percaya semua yang Anda baca! Saya tidak akan membiarkan orang mengatakan hal-hal yang sepenuhnya tidak benar, saya telah melakukan latihan dengan sangat baik minggu ini," tulis Sancho.
"Saya yakin ada alasan lain mengenai masalah ini yang tidak akan saya bahas, saya sudah lama menjadi kambing hitam dan itu tidak adil!" beber dia.
Sancho menegaskan dia akan terus memperjuangkan tempatnya di klub.
"Yang ingin saya lakukan hanyalah bermain sepak bola dengan senyuman di wajah saya dan berkontribusi pada tim saya."
“Saya menghormati semua keputusan yang dibuat oleh staf pelatih, saya bermain dengan pemain-pemain fantastis dan saya bersyukur melakukannya, yang saya tahu setiap minggunya adalah sebuah tantangan."
"Saya akan terus memperjuangkan lencana ini, apa pun yang terjadi!" tukas Jadon Sancho.
(Tribunnews.com/Guruh/Tio)