Brigjen Pol Krishna Murti Murka Ada Aroma Wasit Main Mafia: Cukup Ya Ngerjain Klub Liga 2
Brigjen Pol Krishna Murti yang kini menjabat sebagai Dewan Pembina Persijap Jepara mencium ada aroma wasit Liga 2 main mafia, beri sindiran tajam
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Brigjen Pol Krishna Murti yang kini menjabat sebagai Dewan Pembina Persijap Jepara murka dengan ulah wasit Liga 2.
Khususnya wasit yang mengawal pertandingan Persekat Tegal vs Persijap jepara pada Sabtu (2/12/2023).
Pada laga yang digelar di Stadion Mochtar tersebut berakhiran 0-0 meski tim tamu sudah mencetak dua gol.
Sayangnya, dua gol yang dicetak Persijap Jepara semuanya dianulir oleh wasit.
Kedua gol yang dicetak Indra Arya semua dianulir oleh hakim garis karena dianggap offside.
Keputusan tersebut sangat kontroversial karena Indra Arya nampak bukan pemain terakhir yang mendapatkan bola. Artinya, gol tersebut harusnya disahkan.
Jelang pertandingan berakhir, Persekat Tegal mendapatkan voucher gosok dari wasit.
Tepatnya pada menit 80, Persekat memiliki peluang besar unggul setelah wasit memberikan penalti.
Baca juga: Update Daftar Tim 12 Besar Liga 2: Persipal Terbaru, Persipura Dipastikan Gagal Promosi ke Liga 1
Beruntung, bola masih bisa dihalau oleh Andriyas Fransisco. Akhirnya skor kacamata berakhir tanpa pemenang.
Padahal Persekat Tegal dan Persijap Jepara sedang sama-sama berebut tiket 12 besar dari grup 3.
Atas keputusan wasit yang kontroversial ini, Dewan Pembuna Krishna Murti buka suara menyebut ada aroma main-mainan mafia di kompetisi Liga 2.
Krishna Murti juga mewanti-wanti wasit yang memimpin laga Persekat vs Persijap agar tak berlaga menderita ketika ditangkap oleh satgat.
Sindiran tajam-pun dilontarkan anggota perwira tinggi Polri tersebut.
"Wasit2 Liga 2 mulai main2 mafia2an."
"Nanti kalau ditangkap Satgas jangan belagak paling menderita ya. pak Wasit BK, AMR, JLHM."
"Cukup ya ngerjain klub2 Liga 2 hanya karena uang secuil tapi menyakiti hati ribuan supporter," tulis @krishnamurti_bd91, dalam postingan potret dua wasit yang memimpin pertandingan Persekat vs Persijap.
Baca juga: Satgas Anti Mafia Bola Kembali Tetapkan 2 Tersangka Kasus Match Fixing Liga 2, Perannya Pemberi Suap
Akun resmi @persijap_jepara pun ikut memberikan komentar, klub meminta wasit untuk bermain sesuai aturan.
"Kita diam krn menghargai federasi."
"Tapi sebaiknya kami mohon, bermainlah sesuai aturan, Dear @pssi."
"Maturnuwun Bpk Ku Yth Dewan Pembina @krishnamurti_bd91 Sehat sehat selalu pak," tulis @persijap_jepara.
Usut punya usut, wasit yang disoroti Persijap Jepara, Bagus Kurniawan sudah pernah menjalani masa hukuman berupa pembinaan dari PSSI.
Bagus Kurniawan disebut telah melakukan kecerobohan pada pekan enam Liga 2 dalam memimpin pertandingan Deltras FC vs Persela Lamongan.
Jika benar keputusan wasit ada unsur kecerobohan atau bahkan mafia sepak bola, maka Persijap Jepara sangat dirugikan.
Persijap dan Persekat saat ini masih saling sikut untuk mendapatkan tiket 12 besar menemani Persela Lamongan dari grup 3.
Semua klub di grup 3 sendiri masih bisa lolos ke babak 12 besar.
Namun bagi Persijap Jepara, mereka hanya perlu dua kemenangan di laga terakhir untuk mengamankan tiket 12 besar.
Persekat Tegal yang hanya punya tabungan satu laga memiliki peluang lebih kecil ketimbang Persijap Jepara.
Satgas Antimafia Bola Bakal Proses Laporan Kecurangan Wasit di Liga 2
Penasihat klub Liga 2 Semen Padang, Andre Rosiade melaporkan adanya dugaan kecurangan wasit saat timnya menghadapi Sriwijaya FC.
Selain melapor ke PSSI dan PT LIB, Andre Rosiade juga melaporkan permasalahan ini kepada Satuan Tugas (Satgas) Independen Antimafia Bola.
Ketua Satgas Antimafia Bola, Maruarar Sirait mengatakan pihaknya bakal memproses laporan yang sudah disampaikan Andre Rosiade kepada pihaknya.
Baca juga: Semen Padang Merasa Dicurangi Wasit Liga 2, Andre Rosiade Datangi Kantor PT LIB Bawa Bukti Foto
“Tadi kami sudah berdiskusi mendengarkan laporan, nanti juga tolong dilengkapi ya Pak Andre, supaya nanti kami bawa ke rapat dan kami akan bentuk tim verifikasi,” kata Maruarar Sirait di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (5/10/2023).
“Ya, memang sudah cukup banyak laporan yang masuk."
"Tentunya kami akan verifikasi mana yang kami akan tindaklanjuti ke proses hukum,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Maruarar menegaskan bahwa satgas anti mafia bola yang dibentuk secara independen bakal benar-benar mengusut praktik-praktik kotor dalam sepakbola Indonesia.
Bahkan tugas dari Satgas Antimafia Bola juga dikatakan Maruarar turut didukung oleh Kapolri dan Kejagung.
Maruarar sangat yakin di bawah pimpinan Erick Thohir yang sangat terbuka dan ingin sepakbola Indonesia bersih, praktik-praktik kotor seperti pengaturan skor bisa dibasmi sampai ke akar-akarnya.
“Kami juga mendapatkan respon yang sangat kuat dari Bapak Jaksa Agung akan mengawal proses dengan ketat, cepat."
"Kami bersyukur dan saya yakin di bawah pimpinan Pak Kapolri dan Bapak Jaksa Agung, dan Pak Erick sebagai ketum PSSI yang membuka diri,” ujar Maruarar.
“Kami tidak tebang pilih, mafia bola kecil, sedang, besar."
"Kami mohon doanya ini momentum karena masyarakat Indonesia sangat mendukung sepakbola Indonesia dan siapapun yang merusak itu harus kita habisi dari bumi Indonesia tanpa ragu-ragu,” pungkasnya. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N, Abdul Majid)