TRIBUNNEWS.COM - Pemain andalan PSIS Semarang, Gali Freitas tengah berduka.

Gali mengabarkan dirinya telah kehilangan saudara yang berada di Timor Leste.

Diketahui, Gali Freitas mulai musim ini berkarier di Indonesia.

Sejak bergabung dengan PSIS Semarang, Gali Freitas selalu menjadi andalan Gilbert Agius.

Sejak saat itu, Gali Freitas tentu jarang pulang kampung.

Pemain Timnas Timor Leste tersebut hanya dapat bersua dengan keluarga lewat pesan singkat maupun video call.

Kini, setelah karier di Indonesia mentereng, Gali justru harus kehilangan saudara lelakinya.

Kabar duka tersebut dibagikan akun @galifreitas21 pada Selasa (12/12/2023) malam.

Ia mengunggah potret saudaranya yang terbaring.

Selain itu, striker Laskar Mahesa Jenar tersebut juga mengunggah beberapa momen bersama sang saudara.

Baca juga: Tampil Apik di PSIS Semarang, Gali Freitas Dapat Promosi Perpanjangan Kontrak dari Pelatih

Ia menuliskan captions duka salam perpisahan untuk sang saudara.

"Sampai jumpa suatu hari nanti, Saudaraku," tulis @galifreitas21.

Sederet pemain PSIS Semarang mencoba menguatkan Gali melalui komentar dalam postingan yang sama.

"We are here Gali," @taiseimarukawa.

"Stay strong Gali," @Psisofficial.

"Kuat bro," @gianzolanasrullohnugraha.

"Keep strong sayang e," @Alfeandradewangga."

Baca juga: Nasib Apes Gali Freitas di Kualifikasi Piala Asia U23, Gagal Buat Gol Cantik & Bersiap Dibantai Irak

Diketahui, Gali Freitas menjadi sosok paling disorot setelah bermain di Liga 1 Indonesia.

Warga Timor Leste sampai mengubah kiblat tontonan sepakbola mereka.

Hal ini tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi keluarga Gali Freitas di Negeri Jiran.

Penampilan Gali Freitas bersama PSIS di Liga 1 ternyata menarik animo yang besar dari publik Timor Leste.

Bahkan, tak sedikit dari warga Timor Leste yang mengubah kiblat nonton mereka, dari yang sebelumnya ke Australia kini ke Indonesia.

Itu dilakukan hanya untuk melihat Gali Freitas bermain denga PSIS.

Hal itu diungkapkan oleh CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.

"Jadi di Timor Leste itu ada dua stasiun parabola yang kiblatnya ke Australia dan ke Indonesia.," buka Yoyok dikutip dari BolaSport.

"Tadinya masyarakat di sana lebih ingin menonton acara televisi ke Australia yang isinya tidak ada tayangan Indonesia."

"Begitu Gali Freitas bermain di PSIS, masyarakat di sana berbondong-bondong mengubah sinyal ke Indonesia," sambungnya.

Yoyok mengaku mendapat informasi tersebut dari sang kakak Gali Freitas.

Selain itu, warga Timor Leste juga rela mengeluarkan uang lebih sekedar membeli kuota untuk bisa menyaksikan penampilan Gali Freitas melalui live streaming.

"Penjualan kuota internet di sana banyak sekali untuk menonton live streaming ketika PSIS bermain," ungkapnya.

"Biasanya kalau PSIS bermain, yang nonton itu hanya 1,5 juta orang tetapi semenjak ada Gali Freitas bisa mencapai 2,5 juta orang."

"Sebanyak 500 ribu orang Timor Leste pasti nonton Gali Freitas," tambahnya.

(Tribunnews.com/Siti N, Sina)