TRIBUNNEWS.COM - Rekor bersejarah diciptakan Ipswich Town setelah mengalahkan Watford, Rabu (13/12/2023) dinihari tadi.

Kemenangan tipis melawan Watford dengan skor 1-2 membuat Ipswich Town mengkudeta Leicester City dari puncak klasemen.

Tak hanya itu, kemenangan melawan Watford juga menyisakan sejarah tersendiri bagi Ipswich Town.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, Ipswich Town akhirnya bisa mencatatkan total 100 gol dalam kurun waktu setahun kalender.

Jumlah gol tersebut bisa bertambah mengingat Ipswich Town masih memainkan empat laga pada sisa tahun ini.

Baca juga: Ipswich Town Puncaki Klasemen Divisi Championship, Semoga Elkan Baggott Cs Bukan Raja Sehari

Seandainya mampu konsisten mencetak gol dalam empat laga tersebut, bukan hal mustahil pundi-pundi gol Ipswich Town makin bertambah.

Dalam empat laga sisa tahun ini, Ipswich Town akan bertemu Norwich City, Leeds United, Leicester City dan Queen Park Rangers.

Tiga laga kandang bakal dijalani Ipswich Town dengan melawan Norwich City, Leicester City dan Queen Park Rangers.

Sementara, satu laga sisa akan dijalani Ipswich Town jauh dari rumah alias tandang dengan melawan Leeds United.

Jika melihat lawan yang bakal dihadapi Ipswich Town, bukan perkara mudah untuk bisa mengalahkan lawan-lawannya tersebut.

Terlepas dari itu, peluang Ipswich Town untuk terus melanjutkan performa gilanya musim ini sangatlah terbuka.

Apalagi tiga laga sisa akhir tahun ini bakal dilakoni Ipswich Town di depan pendukungnya sendiri.

Pada musim ini saja, produktifitas gol Ipswich Town saat bermain di kandang sangatlah mengesankan.

Ipswich Town masih memegang status sebagai tim terproduktif semasa bermain di kandang musim ini.

Dari 10 laga kandang musim ini, Ipswich Town setidaknya berhasil mencetak 30 gol alias rata-rata per laga yakni 3 gol.

Raihan sembilan kemenangan dan satu kekalahan seakan menjadi tanda performa kandang Ipswich Town gila musim ini.

Berbekal hal positif itulah, Ipswich Town tampaknya akan menghadapi laga kandang sisa tahun ini dengan penuh percaya diri.

Di balik catatan ganasnya lini depan Ipswich Town, peran Kieran McKenna sebagai pelatih jelas tak bisa dilupakan begitu saja.

Sejak menangani Ipswich Town pada akhir tahun 2021, sentuhan ajaib Kieran McKenna seakan terbukti manjur.

Eks assisten pelatih Manchester United itu sukses melambungkan performa sekaligus prestasi Ipswich Town.

Puncaknya, Kieran McKenna sukses membawa Ipswich Town menempati posisi kedua di akhir klasemen League One.

Dengan koleksi 98 poin dari 46 laga, Ipswich Town sukses promosi ke Divisi Championship bersama Plymouth Angle sebagai juara League One.

Musim ini, laju Ipswich Town sebagai tim promosi nyatanya juga mengejutkan dan sulit dihentikan.

Posisi puncak klasemen yang kini ditempati Ipswich Town menjadi bukti nyata sentuhan ajaib Kieran McKenna.

Kegemaran Kieran McKenna memainkan skema formasi 4-2-3-1 musim ini seakan benar-benar membuat lini serang Ipswich Town ganas.

Torehan 45 gol dari 21 laga menjadi buah manis dari ramuan ajaib Kieran McKenna menyulap Ipswich Town sebagai tim promosi yang sangat produktif.

Berbekal lisensi kepelatihan Pro UEFA ditunjang pengalamannya pernah menjadi scout, pelatih kepala dan assisten pelatih Manchester United.

Seakan membuat Kieran McKenna tahu bagaimana caranya membuat tim yang diperkuat Elkan Baggott tersebut menjadi klub yang penuh kejutan serta menakutkan.

Dan kini buah manis sentuhan ajiab Kieran McKenna benar-benar dirasakan Ipswich Town dalam memperjuangkan misinya tembus Liga Inggris musim depan.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)