Skandal Negreira Penghalang Barca dan Real Madrid Raup Cuan Rp17 Triliun dari Proyek ESL
Demi bergulirnya European Super League, bos Barcelona dan Real Madrid akan bertemu di Arab Saudi mengakhiri perseteruan soal skandal Negreira.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Skandal Negreira, menjadi satu-satunya penghalang Barcelona dan Real Madrid menjalankan mega proyek European Super League (ESL) yang menguntungkan kedua tim belasan triliun Rupiah.
Yap, presiden Real Madrid, Florentino Perez memiliki rasa kurang suka dengan Barcelona, kendati sama-sama mendukung bergulirnya European Super League.
Dugaan penyuapan wasit yang dituduhkan ke Barcelona, melibatkan eks wakil presiden Komite Wasit, Jose Maria Enriquez Negreira, membuat 'Opa' Perez geram kepada klub Catalonia ini.
Baca juga: Juventus dan AC Milan Dibayangi Denda Rp5,1 Triliun Mangkir dari ESL, Inter Milan Tertawa Girang
Bahkan ketidaksukaan Florentino Perez ke Barcelona memuncak ketika petinggi Los Blancos itu tidak mau datang ke Camp Nou ketika Madrid menjalani El Clasico, menurut laporan Madrid Universal.
Namun baru-baru ini media Spanyol, Mundo Deportivo, menyebut baik bos Barcelona dan Real Madrid itu mencoba mengurai perselisihan demi berjalannya proyek ESL
Florentino Perez dan Joan Laporta dikabarkan akan bertemu di Riyadh Arab Saudi.
Pertemuan kedua petinggi klub rasaksa LaLiga ini dijadwalkan berlangsung pada 11 Januari. Tepat pada pertandingan Piala Super Spanyol yang mempertemukan Madrid vs Barca di Arab Saudi.
Agenda utama jelas membahas bagaimana proyek European Super League tahun depan bisa berjalan. Termasuk format turnamennya.
Perlu dicatat bahwa Barcelona dan Real Madrid, bersama dengan Juventus, adalah tiga pendukung Europa Super League yang tersisa selama beberapa tahun terakhir, sebelum klub Italia itu juga mengundurkan diri.
Real Madrid dan Barcelona terus menjamin model baru ini, dalam upaya mengakhiri monopoli UEFA.
Agenda Sampingan
Selain berdiskusi soal format dan keberlangsungan ESL, di mana sejauh ini hanya Barca dan Madrid yang mengambil sikap untuk mengikuti turnamen tandingan Liga Champions itu, ada agenda lain yang terselip.
Florentino Perez dan Joan Laporta disebut akan mengembalikan hubungan yang sempat retak akibat skandal Nigreira.
Dakwaan suap yang dijatuhkan kepada Barcelona setelah klub Catalonia itu bersalah dengan memberi uang suap 7,5 juta euro kepada Negreira pada rentang 2001-2018.
Negreira sendiri dianggap sebagai pejabat publik yang dilarang menerima pembayaran atas pelaksanaan tugas publiknya di Komite Wasit Spanyol (CTA). Uang yang diterimanya dari Barcelona dinilai sebagai kejahatan suap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.