Prinsip Rendah Hati di Real Madrid Kunci Ancelotti Ubah Krisis Jadi Suka Cita
Carlo Ancelotti tetap menggunakan rencana darurat untuk mengatasi krisis bek yang melanda Real Madrid musim ini.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Real Madrid menutup tahun 2023 dengan memastikan diri sebagai pemuncak klasemen Liga Spanyol.
Barangkali tak ada yang spesial dari pencapaian Real Madrid itu.
Mengingat kompetisi Liga Spanyol sekiranya dalam 10 tahun terakhir didominasi oleh Real Madrid dan Barcelona.
Namun ada sesuatu yang menarik dari prestasi Real Madrid tersebut.
Baca juga: Skandal Negreira Penghalang Barca dan Real Madrid Raup Cuan Rp17 Triliun dari Proyek ESL
El Real menjalani tahun 2023 ini dengan kondisi cukup compang-camping.
Terutama, Real Madrid tak bisa tampil prima di sektor belakang mereka.
Pasalnya mereka digerogoti masalah cedera yang menimpa beberapa pemainnya.
Eder Militao dan David Alaba menjadi langganan ruang perawatan Real Madrid musim ini.
Belum lagi Nacho Fernandez yang kondisinya tak lagi prima.
Akan sangat berisiko memaksakan Nacho terus bermain dengan keadaannya yang sekarang.
Praktis Real Madrid cuma memiliki Antonio Rudiger sebagai bek tengah tulen.
Untungnya pemain asal Jerman itu bisa menjaga kondisinya dengan baik.
Ia terhitung cukup jarang terkena cedera selama membela El Real.
Dengan kondisi lini belakangnya itu, pelatih Carlo Ancelotti mau tak mau harus berbuat sesuatu di luar kebiasaan.
Ia mendorong beberapa pemainnya keluar dari zona nyaman.
Sosok yang terpilih adalah Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga.
Tchouameni mendapat mandat dari Ancelotti untuk bertindak sebagai bek tengah dadakan.
Padahal posisi asli pemain asal Prancis itu adalah di sektor tengah.
Selain itu, ada pula Camavinga yang bermain di luar posisi terbaiknya.
Ia seringkali ditempatkan sebagai seorang wing back untuk mengakomodir kepentingan tim.
Ancelotti juga menjelaskan sebenarnya pemainnya itu tak suka dengan perubahan posisi yang ada.
Namun ia menekankan kepentingan Real madrid harus berada di atas segalanya.
Tugas Ancelotti untuk menjaga mood para pemain agar tetap tinggi juga tak kalah mudah.
Pelatih asal Italia itu membuktikan skuad Real Madrid tetap solid dengan beberapa perubahan posisi yang ada.
Baca juga: Sorotan Kemenangan Real Madrid: Dukungan untuk Alaba, Rapor Pertahanan El Real Tetap Terbaik
"Tchouameni tidak suka bermain sebagai bek tengah," ucap Ancelotti dikutip dari Diario AS.
"Sebagaimana pula Camavinga yang tidak suka dipasang sebagai pemain saya."
"Namun di situasi darurat, keduanya bermain sangat baik."
"Mereka tahu ketika situasi tak beralan normal, mereka harus bermain di sana," sambungnya.
Saat ini, Real Madrid ada di puncak klasemen Liga Spanyol.
Sebenarnya El Real memiliki poin yang sama seperti tim yang menduduki peringkat kedua.
Tepat di bawah Real Madrid ada Girona yang menguntit.
Kedua tim sama-sama mengoleksi 45 poin dari 18 pertandingan Liga Spanyol musim ini.
Namun El Real memiliki keunggulan selisih gol dari Girona yang membuat mereka berhak menjadi pemuncak.
(Tribunnews.com/Guruh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.