Berselang empat menit, giliran AC Milan yang mendapatkan peluang emas dari dalam kotak penalti.

Adalah Reijnders, yang melepaskan tembakan dari sudut sempit sisi kanan gawang Cagliari.

Beruntung sepakan pemain keturunan Indonesia ini berhasil diamankan oleh kiper Cagliari, Radunovic. Skor 0-0 pada menit ke-10.

Samuel Chukwueze yang menyisir sisi kanan permainan juga belum terlihat eksplosif. Beberapa kali pergerakan sang winger barhasil diredam Andrea Petagna dan kolega.

Kebingungan nampak dari pemain AC Milan.

Beberapa kali mereka harus melakukan back pass ketika kesulitan untuk menembus pertahanan Cagliari.

Kondisi ini memudahkan klub asal Sardegna ini mengantisipasi permainan terbuka Rossoneri.

Sebaliknya, Rossoblu, julukan Cagliari, mereka cenderung bermain efektif dengan mengandalkan counter attack.

Luka Jovic nyaris memecah kebuntuan pada menit ke-21 setelah menerima umpan terobos Yacine Adli.

Eks pemain Madrid tersebut terlambat sepersekian detik dari pemain bertahan Cagliari yang sukses melakukan halauan.

Memasuki menit ke-25, tempo permainan menurun.

AC Milan cenderung menurunkan intensitas permainan. Kondisi tersebut menguntungkan Cagliari yang perlahan berhasil mendikte jalannya laga.

Gol yang ditunggu-tunggu Milanisti akhirnya tercipta pada menit ke-29. Diawali dari umpan direct dari Theo Hernandez, bola mengarah kepada Luka Jovic.

Dia tak kesulitan untuk mengoyak gawang Cagliari setelah melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Skor berubah 1-0.