Arsenal Butuh Sosok Pembunuh, Begini Kata Legenda Ian Wright, Sinyal Bahaya Terpancar
STRIKER legendaris Arsenal, Ian Wright, melihat sinyal bahaya terpancar di Stadion Emirates saat Arsenal kalah 0-2 dari Liverpool.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Arsenal Butuh Sosok Pembunuh, Begini Kata Legenda Ian Wright, Sinyal Bahaya Terpancar
TRIBUNNEWS.COM- STRIKER legendaris Arsenal, Ian Wright, melihat sinyal bahaya terpancar di Stadion Emirates saat Arsenal kalah 0-2 dari Liverpool pada putaran ketiga Piala FA, Senin (8/1) dini hari.
The Gunners mendominasi penguasaan bola 54 persen, dan memberondong gawang Arsenal dengan 18 tendangan, yang lima di antaranya akurat.
Tapi, Arsenal gagal menciptakan satu gol pun. Hal itulah yang disebut Wright sebagai bahaya besar. "Kami membutuhkan seorang pembunuh," tulis Wright di akun instagramnya.
Begitu banyak peluang terjadi. Namun begitu banyak pula yang terbuang. Reiss Nelson misalnya tidak dapat memanfaatkan peluang di detik-detik awal.
Tendangan Martin Odegaard membentur mistar gawang setelah sebuah permainan yang kacau. Kai Havertz melepaskan tembakan lemah ke arah Alisson dan sundulannya melebar dari tendangan sudut. Ben White melihat tendangannya ditepis oleh sang kiper Liverpool.
Baca juga: Performa Arsenal Tak Kunjung Membaik, Gelar Juara Liga Inggris Rawan Jadi Dongeng Saja
Bahkan ketika permainan lebih seimbang setelah turun minum, para penyerang Arsenal masih terlihat kurang kejam saat menyelesaikan peluang.
Dan kemudian pukulan jitu pun menimpa di menit ke-80. Berawal dari tendangan bebas Trent Alexander-Arnold, Jakub Kiwior berupaya membuang bola, namun bola malah masuk ke gawang sendiri.
Sebuah gol bunuh diri yang meruntuhkan mental pasukan The Gunners. Di injury time, Liverpool kemudian menggandakan keunggulan demi mengunci kemenangan.
Lewat serangan balik, Diogo Jota menusuk kotak penalti Arsenal sebelum mengumpan bola pada Luis Diaz. Penyerang Kolombia itu bebas tak terkawal sebelum melepaskan tembakan yang tak mampu dibendung Kiper Aaron Ramsdale.
Itu menjadi kekalahan ketiga beruntun Arsenal dalam tiga laga terakhir. Semakin menegaskan bahwa memang ada yang tak beres di tubuh The Gunners saat ini.
Ketika Arsenal keluar dari Anfield pada 23 Desember setelah meraih hasil imbang 1-1, semua terlihat baik-baik saja. Permainan mereka telah terukur, matang dan mereka berada di puncak klasemen Liga Primer.
Namun setelah itu semuanya berubah. Tiga kekalahan beruntun mendera dari West Ham United, Fulham dan sekarang Liverpool. Sementara itu terlihat jelas bahwa ada kekurangan serius yang harus segera diatasi.
Empat kalah, dua kali imbang, dan hanya satu kemenangan dari tujuh pertandingan terakhir merupakan sebuah statistik yang mengkhawatirkan bagi Arsenal.
Ditulis di BBC, Arsenal telah bermain layaknya sebuah tim yang membutuhkan seorang penyerang yang handal dan produktif.
Kesulitan terbesar adalah menemukannya. Gabriel Jesus absen karena mengalami cedera, sedangkan Kai Havertz tidak pernah terlihat mengisi peran sebagai penyerang dengan baik, melewatkan beberapa kesempatan dan tidak dapat memanfaatkan kesempatan lainnya.
Eddie Nketiah tidak menunjukkan bahwa dirinya adalah jawabannya, jadi Arteta harus mencarinya di tempat lain, karena sepertinya hal tersebut tidak akan muncul dari dalam.
Jika Arteta tidak melakukannya, maka semua janji dan optimisme yang telah dibangun awal musim ini mungkin akan sia-sia. Arteta telah melihat apa yang perlu diperbaiki di depan matanya.
"Performa yang ada di sana dan jumlah peluang juga. Kami hanya perlu memenangkan pertandingan, tetapi kami kalah dan kami tidak memanfaatkannya. Untuk memenangkan pertandingan, kami harus memanfaatkannya," ujarnya di BBC Sport.
"Ketika Anda lebih baik dari tim terbaik di Eropa dan Anda menghasilkan jumlah peluang yang belum pernah saya lihat saat melawan mereka, seperti yang kami lakukan, maka Anda harus menang," kata Arteta.
"Mungkin itu [menjadi masalah psikologis]. Terutama setelah hari ini, lebih dari saat melawan Fulham atau West Ham sebelumnya. Itulah mengapa saya pikir kami perlu mengatur ulang," ujar sang pelatih.
Tidak mengherankan jika Arteta tampak frustrasi dengan hasil buruk ini. Piala FA mungkin bukan prioritas utama Arsenal.
Namun tetap saja kekalahan ini terasa sangat memukul secara psikologis. Apalagi, kekalahan itu didapat dari yang kemungkinan besar akan menjadi rival untuk meraih trofi Liga Primer musim ini.
Sebaliknya, Liverpool mengalahkan Arsenal bahkan tanpa dua superstar mereka, dengan kapten Virgil van Dijk absen karena sakit dan penyerang andalan Mohamed Salah di Piala Afrika.
Saat manajer Liverpool Jurgen Klopp menyampaikan pukulan khasnya kepada tujuh ribu penggemar yang gembira saat peluit akhir dibunyikan, Arteta pergi dengan wajah muram.
Dia mafhum, harus menemukan jawaban untuk masalah di lini depannya, secepatnya. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Arsenal krisis penyerang
- Punya banyak peluang lawan Liverpool, tapi gagal cetak gol
- Kekalahan ke-3 beruntun The Gunners
Arsenal 0-2 Liverpool
Arsenal Butuh Pembunuh
3 laga Terakhir Arsenal
- Arsenal 0-2 West Ham
- West Ham 2-1 Arsenal
- Arsenal 0-2 Liverpool0
xG (peluang cetak gol) Arsenal di 3 laga terakhir:
- 2,77
- 1,64
- 1,61
* Teorinya bisa cetak 4 gol di ke-3 laga
Faktanya hanya 1 gol, dan 3 kali kalah beruntun
Statistik Pertandingan
Arsenal Liverpool
0 Gol 2
54.1% Penguasaan bola 45.9%
5 Tendangan akurat 3
18 Upaya tendangan 12
12 Pelanggaran 15
1 Kartu kuning 4
0 Kartu merah 0
5 Tendangan sudut 2
2 Penyelamatan 6