Performa Arsenal Tak Kunjung Membaik, Gelar Juara Liga Inggris Rawan Jadi Dongeng Saja
Penderitaan Arsenal makin panjang setelah disingkirkan Liverpool pada babak ronde ketiga Piala FA, Senin (8/1/2024) dinihari tadi.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Penderitaan Arsenal makin panjang setelah disingkirkan Liverpool pada babak ronde ketiga Piala FA, Senin (8/1/2024) dinihari tadi.
Bermain di Stadion Emirates, Arsenal dipermalukan Liverpool dengan skor 0-2 akibat gol Jakob Kiwior (OG'80) dan Luis Diaz (95').
Kekalahan melawan Liverpool tak hanya menghentikan perjuangan Arsenal di panggung Piala FA musim ini.
Melainkan, kekalahan tersebut juga memperpanjang penderitaan Arsenal dalam waktu 2 pekan terakhir.
Bagaimana tidak, sejak meraih kemenangan melawan Brighton pada pekan 17 Liga Inggris.
Arsenal seakan kehilangan arah lantaran sulit meraih kemenangan di berbagai kompetisi.
Dalam empat laga terakhirnya, Arsenal tercatat tidak pernah menang menghadapi lawan-lawannya.
Catatan tiga kekalahan beruntun disertai hasil imbang jelas menjadi sinyal buruk tim besutan Arteta.
Jika dihitung, Arsenal hanya mampu mendulang satu kemenangan saja dalam tujuh laga terakhirnya.
Fakta tersebut seakan menjadi tanda bahwa performa Arsenal akhir-akhir ini sangatlah memprihatinkan.
Baca juga: Patah Hati Mikel Arteta Kalah dari Liverpool di Piala FA, Arsenal Disebut Butuh Striker Baru
Bapuknya performa lini serang Arsenal yang kesulitan mencetak gol dan mudahnya gawang tim Meriam London kebobolan membuat situasi terasa rumit.
Hal itu akhirnya harus dibayar mahal Arsenal yang sudah kehilangan kesempatan juara di Piala FA sekaligus Piala Carabao.
Arsenal kini hanya menyisakan dua kompetisi saja pada sisa musim ini yakni Liga Inggris dan Liga Champions.
Di Liga Inggris, Arsenal kini berada di urutan keempat dengan raihan 40 poin.
Kekalahan beruntun melawan West Ham dan Fulham membuat Arsenal terpaut 5 angka dari Liverpool selaku pemuncak.
Tren buruk yang kini tengah dijalani Arsenal jelas menjadi beban bagi Arteta.
Arteta tentu dituntut untuk segera memperbaiki performa Arsenal dan membawanya kembali ke jalur kemenangan.
Dengan menyisakan 18 laga Liga Inggris, Arsenal jelas harus bangkit menatap laga-laga berikutnya.
Hal ini dikarenakan hanya dengan kemenangan, Arsenal punya kesempatan untuk menjaga harapan bersaing di jalur juara musim ini.
Jikalau tren performa Arsenal tidak kunjung membaik kedepannya, peluang Arsenal untuk mengakhiri paceklik gelar Liga Inggris selama 20 tahun akan menipis.
Kondisi tersebut jelas tidak diinginkan pelatih, pemain dan para penggemar Arsenal yang kehilangan kesempatan memenangkan gelar juara liga musim ini.
Arteta pun merasakan frustrasi lantaran penampilan timnya tidak kunjung membaik meski banyak menciptakan peluang.
Permasalahan finishing lini depan menjadi hal yang disadari Arteta.
Namun, Arteta berpandangan skuadnya masih punya kualitas untuk memperbaiki performa buruknya akhir-akhir ini.
"Ini membuat frustrasi, kami perlu membangun momentum untuk bisa kembali memenangkan banyak pertandingan," ujar Arteta setelah laga melawan Liverpool, dilansir laman Arsenal.
"Momen sekarang sangatlah sulit karena tim merasa terpukul dan tidak bermain bagus dan pantas mendapatkan kemenangan,"
"Saat ini kami perlu mengubah dan mengatur ulang performa kami dari sisi mental bermain," tukasnya menambahkan.
Apa yang disampaikan Arteta seakan menjadi kekhawatirannya menyoal performa Arsenal yang makin anjlok.
Di tengah ekspetasi besar yang digaungkan penggemar Arsenal setelah performa mengejutkan musim lalu.
Arteta tampaknya sadar bahwa timnya perlu segera bangkit untuk mengejar ketertinggalan demi bisa menjaga asa bersaing di jalur juara Liga Inggris musim ini.
Setelah kalah melawan Liverpool, Arsenal memiliki jeda istirahat cukup lama sebelum bertanding melawan Crystal Palace, Sabtu (20/1/2024) mendatang.
Jikalau sampai kalah lagi, gelar juara Liga Inggris tampaknya akan kembali dongeng saja bagi Arsenal akhir musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.