TRIBUNNEWS.COM - Striker Brentford Ivan Toney mengungkapkan kegembiraannya setelah bebas menjalani hukuman buntut kasus perjudian.

Toney kini bisa bermain lagi untuk Brentford setelah menyelesaikan masa skors selama delapan bulan sejak akhir musim lalu.

Setelah bebas, Toney pun mengaku tak menutup peluang untuk berpindah klub pada bursa transfer Januari ini.

“Rasanya seperti kami kehilangan koneksi wi-fi tetapi kami kembali terhubung dan mengisi ulang,” kata Toney kepada Sky Sports.

"Saya merasa seperti orang bebas. Rasanya beban terangkat dari pundak saya. Saya punya target berapa banyak gol yang ingin saya dapatkan," tambahnya.

Toney belum pernah memainkan pertandingan kompetitif sejak 6 Mei 2023, setelah menjalani larangan bermain selama delapan bulan karena 232 pelanggaran aturan taruhan Asosiasi Sepak Bola.

Dia diizinkan kembali berlatih bersama Brentford pada bulan September tetapi larangan tersebut melarang bermain hingga 17 Januari.

Toney menandai kembalinya dia pada Rabu pagi dengan postingan media sosial mengatakan dia "bebas".

Toney, yang telah dikaitkan dengan minat transfer dari Arsenal, akan tampil saat Brentford menghadapi Nottingham Forest di Liga Premier pada hari Sabtu.

Setelah bebas bisa bermain lagu, pemain 27 tahun ini mengungkapkan soal rencananya kedepan.

Dikatakan, ia tak menutup kemungkinan akan meninggalkan Gtech Community Stadium, markas Brentford bulan ini.

“Anda tidak pernah bisa memprediksi kapan waktu yang tepat untuk pindah ke tempat lain, tapi saya pikir sudah jelas saya ingin bermain untuk klub top,” ujarnya.

“Semua orang ingin bermain untuk klub papan atas, yang berjuang untuk meraih gelar. Apakah Januari ini adalah waktu yang tepat bagi sebuah klub untuk datang dan membayar uang yang tepat, siapa yang tahu?"

“Tetapi fokus utama saya adalah melakukan apa yang saya lakukan di lapangan, dan membiarkan pekerjaan di latar belakang berjalan dengan sendirinya,” katanya.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Inggris: Bertahan di Brentford, Ivan Toney Ucap Janji Setia untuk Si Lebah