Belajar dari Laga Irak dan Jepang, Haram Lakukan Blunder dan Kebobolan Cepat saat Lawan Australia
Timnas Indonesia haram untuk melakukan blunder atau kesalahan di menit-menit awal babak saat melawan Australia di 16 besar Piala Asia 2023.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia haram untuk melakukan blunder atau kesalahan di menit-menit awal babak saat melawan Australia di 16 besar Piala Asia 2023, Minggu (28/1/2024).
Para penggawa Timnas Indonesia perlu belajar dari dua laga yang telah dijalani saat fase grup lalu, yakni saat melawan Irak dan Jepang.
Di dua laga yang berakhir kekalahan itu, Indonesia kebobolan terlebih dulu dan akhirnya harus mengakui kemenangan lawan.
Saat melawan Irak, Indonesia kalah 1-3 setelah kebobolan lebih dulu pada menit 17' lewat striker mereka, Mohanad Ali.
Diawali dengan gagalnya intersep dari Justin Hubner, Elkan Baggott yang memiliki peluang untuk mengamankan bola juga gagal.
Bola akhirnya dalam penguasaan Mohanad Ali yang kemudian melakukan tusukan ke depan gawang dan mengubah menjadi keunggulan Irak 1-0.
Keunggulan 1-0 itu membuat Irak semakin nyaman untuk menguasai jalannya pertandingan.
Beruntung Indonesia sempat bangkit dan mulai keluar dari tekanan setelah setengah jam berjalan dan kemudian menyamakan kedudukan pada menit 37' lewat Marselino.
Hanya saja memang, konsentrasi Timnas Indonesia sedikit menurun di akhir babak pertama dan membuat kebobolan sebelum turun minum.
Terlepas dari kontroversi gol kedua Irak, menit terjadinya gol kedua ini perlu menjadi catatan bagi para pemain.
Baca juga: Drama Timnas Indonesia ke 16 Besar Piala Asia 2023 Sempat Bikin Shin Tae-yong Stres
Di awal babak dan di akhir babak skuad Timnas Indonesia agar jangan sampai lengah di menit-menit krusial.
Ketika melakoni laga kualifikasi Piala Dunia zona Asia pada November lalu, Indonesia juga kebobolan di menit-menit akhir babak kedua.
Lalu, saat uji coba melawan Libya di pertemuan pertama juga demikian.
Bahkan laga yang berakhir 4-0 kala itu, dua di antaranya terjadi dalam kurun tiga menit di lima menit terakhir laga.
Situasi ini juga telah terbukti ketika melawan Jepang di mana Timnas Indonesia kebobolan di awal-awal babak.
Di babak pertama, Indonesia bahkan tertinggal lebih cepat lagi. Baru menginjak lima menit pertama, tim asuhan Shin Tae-yong mendapat hukuman penalti.
Penalti yang didapatkan Jepang berawal dari kesalahan fatal Jordi Amat saat melakukan penjagaan kepada salah satu pemain Jepang.
Jordi Amat dianggap melakukan gangguan dengan tangannya saat mengawal Ayase Ueda hingga membuat sang pemain terjatuh.
Setelah insiden tersebut, laga terhenti cukup lama karena ada proses checking VAR yang dilakukan wasit.
Dan setelah mengecek tayangan ulang VAR, wasit akhirnya memberikan hadiah penalti ke Jepang yang sukses dikonversi gol oleh Ayase Ueda.
Baca juga: Evaluasi Australia Jelang Lawan Timnas Indonesia, Siapkan Satu Senjata untuk Robek Jala Ernando Ari
Gol itu membuat Jepang di atas angin. Mereka terus percaya diri setelah unggul cepat 1-0 di menit-menit awal itu.
Sepanjang babak pertama, Timnas Indonesia selalu tertekan. Jepang sangat mendominasi jalannya laga.
Pelatih Jepang Hajime Moriyasu setelah laga berakhir kala itu mengakui dominasi timnya tak lepas dari keunggulan cepat yang didapatkan.
“Penalti itu membuat kami bisa mengontrol pertandingan. Bahkan sepanjang 90 menit!” ucap Hajime Moriyasu, dikutip dari Sankei Sports.
Haram melakukan kesalahan ini tak hanya berlaku di awal babak pertama saja, melainkan juga saat memulai babak kedua.
Ketika melawan Jepang, gawang Ernando Ari kebobolan di tujuh menit pertama babak kedua, tepatnya pada menit 52'.
Gol ini berawal saat Ritsu Doan lolos dari perangkap offside kemudian meneruskan umpan ke tengah kepada Ayase yang mengeksekusi menjadi gol.
Jordi Amat sempat mengira pemain Jepang itu offside padahal wasit tak mengangkat bendera pertanda offside.
Benar saja, review VAR menunjukkan pemain Jepang berada di posisi onfise, sangat tipis jaraknya.
Gol ini juga menjadi catatan penting agar pemain tetap fokus pada permainan yang sedang berjalan.
Aksi blunder memang kerap mewarnai penampilan Timnas Indonesia di beberapa laga terakhir, sejak laga di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia lalu.
Laga melawan Australia wajib menjadi pembuktian bagi para penggawa Timnas Indonesia bahwa mereka telah bisa belajar dari kesalahan yang telah lalu.
Selain itu, bagi Shin Tae-yong pula ini juga menjadi kesempatan yang pas untuk memberikan bukti sahih keberhasilannya melaju ke babak fase gugur tidak faktor hoki semata.
Timnas Indonesia wajib bercermin, pasalnya satu kemenangan yang peroleh di fase grup terjadi dari tim sesama Asia Tenggara.
Padahal sejauh ini, Timnas Indonesia disebut sudah berada di level Asia. Sehingga ini adalah waktunya bagi Shin Tae-yong untuk membuktikan hal itu.
Laga Timnas Indonesia vs Australia akan digelar di Stadion Jassim Bin Hamad pada Minggu (28/1/2024) pukul 18.30 WIB.
Jika menembus perempat final, ini akan menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia setelah sebelumnya juga mencatatkan sejarah dengan mencapai 16 besar Piala Asia.
(Tribunnews.com/Tio)