Sentil Shin Tae-yong Soal Kontrak, Eks-Pelatih Timnas U-17: Fokus Dulu Saja Pencapaian Target
Iwan mengapresiasi kinerja Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia selama empat tahun ini.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sentil Shin Tae-yong Soal Kontrak, Eks-Pelatih Timnas U-17: Fokus Dulu Saja Pencapaian Target
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pelatih Timnas U-17, Iwan Setiawan menyatakan pelatih Shin Tae-yong sebaiknya membahas urusan internal masa depannya dengan PSSI.
Pernyataan Shin Tae-yong kepada media Korea, Sports Kyunghyang, Senin (29/1/2024) bahwa dirinya menerima banyak tawaran melatih dari negara lain sepantasnya dibicarakan lebih dahulu ke federasi sepakbola Indonesia yang masih terikat kontrak hingga Juni 2024.
“Shin Tae-yong sebaiknya fokus saja dulu pada pencapaian target yang dibebani PSSI. Negosiasi kontrak dengan embel-embel pemenuhan target itu biasa di dunia sepak bola profesional,” kata Iwan saat dihubungi, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Shin Tae-yong Dapat Tawaran Latih Tim Lain, Bayar Kompensasi Lalu Tinggal Pergi Timnas Indonesia?
“Tidak etis sekali STY tiba-tiba bilang ke media Korea jika dapat tawaran melatih negara lain. Sebaiknya soal ini bisa disampaikan langsung ke PSSI secara internal. Apalagi ia masih terikat kontrak dengan Indonesia dan ada target lain yang harus dituntaskan setelah kemarin ia bisa meloloskan timnas ke 16 besar Piala Asia," terangnya.
Iwan mengapresiasi kinerja Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia selama empat tahun ini.
“Dia telah menciptakan budaya baru di timnas kita. Pemain punya etos kerja keras yang bagus. Saya yakin PSSI juga melihat hal tersebut dan mereka amat hati-hati berkaitan dengan perpanjangan kontrak. Beliau tidak perlu gelisah, konsentrasi saja pada pencapaian target,” ujar pelatih yang malang melintang bersama Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Persela Lamongan ini.
Sejauh ini pasca membawa Timnas melakoni laga-laga di Piala Asia 2023 Qatar, PSSI menyatakan kepuasannya.
Terlebih dari dua target yang dibebankan kepada Shin Tae-yong, satu berhasil dicapai dengan lolos ke 16 besar. Tinggal satu tugas selanjutnya, membawa Indonesia lolos 8 besar di Piala Asia U-23 yang berlangsung di Qatar juga, April mendatang.
"Saya nilai PSSI sudah profesional, dengan menjadikan dua target itu ukuran untuk perpanjang kontrak STY hingga 2027. Jika PSSI sudah komitmen, maka seharusnya STY juga. Dan dia sudah mencapai salah satu target yang digariskan, jadi tenang saja. Publik juga melihat kok hasil kerjanya,” ucap Iwan.
Jika Shin Tae-yong bicara sudah punya tawaran, sementara masih terikat kontrak, kesan yang muncul Shin Tae-yong me-warning PSSI. Secara etika ini kurang elok.
Karena itu, Iwan menyarankan agar Shin Tae-yong melakukan koreksi atas pernyataan tersebut. Untuk selanjutnya, Shin Tae-yong fokus pada komitmen meloloskan timnas U-23 ke 8 besar di Piala Asia U-23 nanti.
"Apalagi jika mengaca dari prestasi timnas senior, STY banyak pekerjaan rumah dalam hal strategi bertahan dan menyerang. Lihat saja timnas senior. Dari 6 laga terakhir, gawang timnas sudah kebobolan 20 gol. Terus para strikernya kurang tajam karena minim cetak gol. Itu hal-hal yang harus Shin Tae-ypng pikirkan ketimbang bicara soal tawaran kontrak negara lain," pungkasnya.
JIka seandainya kontrak diperpanjang, Iwan titip pesan ke Shin Tae-yong.
“Ia wajib melakukan transfer ilmu ke pelatih lokal. Ikut berperan dalam pembinaan, semacam membuat kurikulum yang jadi pegangan. Jika kita punya satu sistem of play yang bagus, siapapun yang menjalankannya akan mudah ke depannya,” ujar Iwan.
Sama seperti pelatih Belanda, Guus Hiddink saat melatih Korea Selatan di Piala Dunia 2022. Begitu ia pergi konsep bermain Timnas Korea berbagai level hingga saat ini tetap sama walau berganti-ganti pelatih.