Ragam Kontroversi Piala Asia - Pelatih Irak Diserang, Suporter Arab Saudi Ejek Lagu Kebangsaan
Penyerangan jurnalis terhadap pelatih Irak hingga ejekan lagu kebangsaan dilakukan suporter Arab Saudi jadi kontroversi Piala Asia 2023.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Hingar-bingar Piala Asia 2023 menyisakan beragam cerita menarik, heroik nan penuh sejarah. Satu di antaranya saat Timnas Indonesia mengukir prestise kali pertama lolos ke 16 Besar Piala Asia.
Akan tetapi euforia Piala Asia 2023 yang kini masih melangsungkan pertandingan putaran 16 Besar, memiliki sisi gelap.
Sejumlah ragam kontroversi mewarnai Piala Asia 2023, baik dari dalam maupun luar lapangan pertandingan.
Faktanya, sisi gelap Piala Asia 2023 Qatar tak hanya menyasar pelatih ataupun pemain negara yang bertanding. Akan tetapi juga suporter.
Berikut rangkuman kontroversi Piala Asia 2023 yang dirangkum redaksi Tribunnews dari berbagai sumber.
1. Pelatih Irak Diserang Jurnalis
Kekalahan 2-3 Irak atas Yordania menyisakan kontroversi di babak 16 Besar Piala Asia 2023. Kekalahan ini jelas membuat pendukung tim berjuluk Singa Mesopotamia kecewa.
Terlebih skuad asuhan jesus Casas lebih dulu memimpin dua gol sebelum kena comeback tiga lesakan milik Yordania.
Kecewa dan amarah tak hanya datang dari pendukung, namun juga wartawan Irak.
Kemarahan berkobar di antara beberapa wartawan Irak dalam konferensi pers pasca-pertandingan, yang menunjuk dan meneriaki Casas. Jurnalis mendekatinya di depan ruangan sebelum diantar keluar oleh petugas keamanan.
Diwartakan ZingNews, Jesus Casas nyaris mendapatkan pemukulan dari wartawan Irak, yang menyuarakan kekecewaan atas sikap Casas sebagai pelatih.
Baca juga: Sorotan Piala Asia - Gaji Selangit Bukan Jaminan, Roberto Mancini Tak Lebih Baik dari Shin Tae-yong
Seorang wartawan Irak yang berada dalam ruangan tersebut mengatakan Jesus Casas merupakan sosok pelatih yang narsis dan gila akan pemberitaan perihal dirinya sendiri.
"Tidak ada pelatih dari tim manapun yang baru menapak 1/8 turnamen, namun sudah memberikan wawancara pribadi sebelum pertandingan kecuali Anda (mengarah kepada Casas)," terang wartawan Irak.
"Bagaimana mungkin Anda memikirkan hal itu," sambung pernyataan wartawan Irak dalam konferensi pers bersama Jesus Casas.
Beberapa jurnalis dari Irak, negara yang memenangkan gelar Asia pada tahun 2007, percaya bahwa wawancara tersebut mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya dan ikut bertanggung jawab atas kekalahan tersebut.