Sama-sama Juara di Rumah Sendiri, Perjalanan Pantai Gading Lebih Heroik Dibanding Qatar
Prestasi Pantai Gading di Piala Afrika 2023 mambawa kesamaan dengan Piala Asia 2023 di mana Qatar yang berstatus tuan rumah keluar sebagai juara.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Perjalanan tak mudah baru dilalui Qatar saat bertemu Uzbeksitan selaku runner-up Grup B di perempat final.
Setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit pertandingan, pemenang laga Qatar vs Uzbekistan harus ditentukan lewat adu penalti.
Dalam adu tos-tosan, Qatar akhirnya berhasil memenangkan laga dengan skor 3-2 melawan Uzbekistan.
Kemenangan dramatis melawan Uzbekistan membuat Qatar lolos ke semifinal dan bertemu Iran.
Status Iran sebagai negara kedua Asia dengan peringkat FIFA terbaik menjadi ujian besar bagi Qatar.
Beruntung, lewat drama kejar mengejar gol akhirnya Qatar mampu menang atas Iran dengan skor 3-2.
Qatar cukup diuntungkan dengan tersingkirnya Jepang, Australia, Arab Saudi hingga Korea Selatan sebelum final.
Hal ini dikarenakan Qatar bisa terhindar melawan tim-tim yang di atas rata-rata punya kekuatan mentereng.
Tepat di laga final Piala Asia 2023, Qatar justru dipertemukan dengan Yordania yang bersifat tim kejutan.
Qatar yang lebih diunggulkan untuk menang karena status juara bertahan, faktor tuan rumah dan memiliki peringkat lebih baik.
Di partai final Qatar juga terbantu dengan hadiah hattrick penalti dari wasit. Peluang penalti itu akhirnya sukses dikonversi menjadi gol, semuanya dari kaki Akram Afif, yang akhirnya menjadi top skor Piala Asia 2023.
Sementara itu Pantai Gading, perjalanan mereka dalam menjuarai kompetisi empat tahunan di benua hitam itu bisa dibilang lebih heroik dan dramatis.
Tim yang menjadi tuan rumah Piala Afrika 2023 ini sempat terseok-seok selama fase grup, bahkan mereka hanya mendapatkan tiga poin saja.
Pantai Gading hanya menang sekali di laga pembuka, yakni saat melawan Guinea Bissau, namun dua laga setelahnya mereka tumbang.