EKSKLUSIF Sabina Katya Buka-Bukan Soal Alasan Dirinya Jadi PR, Bocorkan Program PT LIB Selanjutnya
Berikut kutipan wawancara eksklusif Sabina Katya bersama Tribun Network mulai dari alasan dirinya ingin bertugas sebagai PR PT LIB
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Berikut kutipan wawancara eksklusif Sabina Katya bersama Tribun Network mulai dari alasan dirinya ingin bertugas sebagai PR PT LIB hingga membeberkan program-program PT LIB selanjutnya.
Kenapa memilih Anda memilih menjadi PR di Sepakbola, kan ada cabor-cabor lainnya?
Bola ini menarik karena stakeholdernya besar, prestasi sudah lumayan meningkat kalau sekarang. Kita melihat industrinya juga sudah besar, daripada cabor lain, misal basket pun belum se-nice sepakbola. Jadi saya melihat ini suatu opportunity buat saya, dimana passion saya olahraga dan saya insha Allah kuasi hukumnya dan juga tinggal belajar nih industrinya gimana. Apa yang bisa saya kembangi, apalagi masih spririt anak muda, masih bergejolak ya, jadi pengen maksimal.
Apa pandangan Anda soal sepakbola Indonesia saat ini?
Sepakbola Indonesia market yang tidak pernah habis, itu pandangan saya dan bersyukurnya kita di olahraga itu tidak akan tergantikan dengan AI di masa mendatang, soalnya kan ini yang dijual aktivitas fisiknya mungkin sudah ada esport tapi tidak menghabiskan yang nyata.
Tugas seperti apa yang diberikan PT LIB kepada Anda?
Jadi saya sebenarnya ingin meningkatkan image positif PT LIB kita kan lagi isitilah kita mau naik kelas, jadi itu harus tersampaikan dengan program-program yang kita punya. Kita mau merangkul semua dari suporter pun kita rangkul ya memang itu ada di PSSI, cuma karena kita bersinggungan dengan klub dan klub juga punya suporter jadi kita mau rangkul semua. Liga harus bareng-bareng, PSSI tidak bisa sendiri, kita harus bareng-bareng masyarakatnya juga harus mau untuk diajak naik kelas.
Yang pasti sebagai media relations karena segala informasi itu datang dari saya juga yang menyampaikan perpanjangan tangan dari LIB ke saya. Lalu saya juga sebagai creative development, di mana saya buat campaign yang bagian dari PR juga untuk membuat inisiatif dan membuka peluang baru untuk masyarakat sepakbola entah itu klubnya sendiri ataupun fans. Jadi kami mau yang ada di LIB ini berkelanjutan dan tidak hanya itu-itu saja.
Memperbaiki sepakbola Indonesia tentunya tidak mudah, Anda yakin bisa perlahan membuat kompetisi sepakbola kita menjadi lebih baik?
Ya memang tidak semudah itu, tapi kan kita tidak boleh jalan di tempat. Kita harus terus, memang banyak kepala di sepakbola ini karena semua orang ingin kita bagus, tapi kan tidak semudah itu juga. Jangankan bola, saya lihat juga wushu. Itu urus wushunya tidak semudah itu walupun prestasinya naik. itu kan istilahan lebih kecil ya dan di sepakbola ini tuntutannya banyak semua orang indonesia nonton bola.
Nah masyarakatnya mau juga dong diajak naik kelas gimana caranya tertib terus apa yang kita lakukan dimonitor boleh cuma saya kalau pantau sosmed itu lebih banyak yang menjatuhkan nih. Saya tahu mereka semangatnya pasti mau bagus tapi kami kan lagi berproses. Yang kami terapkan di sini di negara lain pun susah. Misal VAR, kita uji coba, di Thailand atau di mana mereka sampai empat tahun mereka baru bisa dan sebenarnya, di kita kan ini program yang bagus cuma kan mereka tidak tahu menahu soal itu. Ya itu memang bentuk kecintaan mereka dengan sepakbola, makanya saya ajak ayo kooperatif semuanya
Kemarin sempat dibahas soal penunggakkan gaji, langkah PT LIB seperti apa agar ke depan tidak lagi terjadi kejadian seperti itu?
Jadi untuk kasus yang kemarin, itu ternyata di musim lalu ada keputusan NDRC itu sudah aman kabarnya. Kemudian ujung-ujungnya malah kejadian lagi. Ini yang sebenarnya kami juga bingung karena total tunggakkannya tidak menutup dari kontribusi kami dan klub ini justru mau kami cepat-cepat turunin dana kontribusi. Itu kan tidak bisa karena itu harus ada tanggung jawabnya. Langkah kami apa, kami kedepan akan memperketat monitoring financial club supaya kejadian ini tidak terulang kembali, karena jujur yang satu ini unik sih. Kami mau jemput bola untuk selalu monitor.
Tercoreng tidak dengan adanya kejadian seperti ini?