Zlatan Ibrahimovic Penentu Masa Depan Stefano Pioli, Nasib Pioli Bakal Ditentukan Suara dari Zlatan
MASA depan Stefano Pioli masih jadi topik spekulasi. Disebut bakal dipecat akhir musim, ceritanya akan lain lagi jika Milan bisa menguasai Liga Europa
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Zlatan Ibrahimovic Penentu Masa Depan Pioli, Nasib Pioli Bakal Ditentukan Suara dari Zlatan
TRIBUNNEWS.COM- MASA depan Stefano Pioli masih jadi topik spekulasi. Disebut bakal dipecat akhir musim, ceritanya akan lain lagi jika Milan bisa menguasai Liga Europa.
Meski demikian, pakar Serie A, Gianluca Di Marzio menyebut Nasib Pioli bakal ditentukan juga oleh suara dari Zlatan Ibrahimovic yang telah pensiun sebagai pemain.
Muncul rumor, ikon Rossoneri yang kembali ke AC Milan tahun 2023 itu 'memegang kendali' dalam beberapa hal di musim panas ini, termasuk pada situasi manajerial dan pergerakan pasar klub.
"Ibra adalah orang yang tepat untuk memberi tahu Gerry Cardinale (Direktur AC Milan) apakah akan lanjutkan atau tidak dengan Pioli. Ibra adalah penjamin bangku cadangan Milan di masa depan," kata Gianluca Di Marzio di situs Sempre Milan.
AC Milan vs Slavia Praha: AC Milan Siapkan Pasukan Terkuat
AC Milan diprediksi akan melakukan strategi yang sama seperti melawan Stade Rennais saat menjamu Slavia Praha dalam leg pertama babak 16 besar Liga Europa di Stadion San Siro, Milan, Jumat (8/3) dini hari. Strategi itu adalah menurunkan skuat terkuat di leg pertama.
Setelah tersingkir dari Liga Champions dengan menempati posisi ketiga di 'Grup Maut' musim ini, Milan berhasil mengalahkan Rennes di babak playoff babak sistem gugur Liga Europa bulan lalu.
Kemenangan telak 3-0 di leg pertama kasta kedua UEFA ini membawa tim asuhan Stefano Pioli melaju, meski mereka dipukul balik 3-2 satu minggu kemudian. Rossoneri akhirnya menyelesaikan pekerjaan di Prancis dengan, unggul agregat 5-3.
Dengan demikian, Rossoneri mencapai babak 16 besar Liga Europa untuk ketiga kalinya. Namun, ini yang harus diwaspadai, mereka gagal memenangkan satu pun pertandingan dalam dua kesempatan pertama: melawan Arsenal pada 2018, dan kontra Manchester United tiga tahun kemudian.
Pasukan asuhan Stefano Pioli ini berharap untuk tampil lebih baik pada kesempatan kali ini. Dan mereka bisa lebih fokus. Pasalnya, pelatih asal Italia berusia 58 tahun ini mengakui bahwa Scudetto sudah berada di luar jangkauan. Mereka terpaut 16 poin dari rival sekota, Inter Milan yang mantap di puncak klasemen sementara.
Karenanya, Pioli menyebut trofi di Eropa menjadi target yang paling realistis. Dan memang, Milan yang merupakan semifinalis Liga Champions tahun lalu merupakan salah satu tim yang diunggulkan untuk mencapai final di Dublin pada bulan Juni nanti.
Trio penyerang mereka, Christian Pulisic, Rafael Leao, dan Olivier Giroud adalah trisula yang produktif, didukung oleh para pemain lain yang juga mumpuni.
Bersama dengan rekan Giroud, Luka Jovic, penyerang asal Swiss, Noah Okafor, telah membuat beberapa penampilan gemilang. Termasuk juga gol semata-wayang Okafor ke gawang Lazio di menit ke-88 pada laga terakhir (2/3) saat Milan hanya bermain dengan delapan pemain.
Kemenangan itu memperpanjang rentetan gol Milan menjadi 23 pertandingan. Bukti bahwa mereka tim produktif. Dipercaya, seperti saat melawan Rennes, Pioli juga akan menurunkan pasukan terkuatnya untuk menjamu tamu dari Republik Ceko, Slavia Praha dini hari nanti.
Bek veteran Simon Kjaer mungkin akan diistirahatkan, sehingga Malick Thiaw atau Fikayo Tomori bisa masuk ke lini pertahanan. Namun diperkirakan akan ada sedikit perubahan lainnya. Bek tengah lainnya, Mattia Caldara, baru-baru ini kembali berlatih setelah hampir setahun absen tetapi belum sepenuhnya fit.
Di lini depan, Rafael Leao akan jadi starter di sisi kiri dari trisula maut. Penyerang berusia 24 tahun ini telah mencetak tiga gol dalam empat penampilan terakhirnya di Eropa. Diharapkan Leao bisa kembali cetak gol di laga ini.
Slavia memang tak boleh dipandang enteng. Mereka lolos ke 16 besar setelah memuncaki penyisihan grup. Tim asuhan Jindrich Trpisovsky ini tercatat menjadi tim pertama dari Republik Ceko yang memuncaki penyisihan grup di pentas Eropa.
Padahal, Grup G yang dihuni Slavia terbilang grup neraka, dengan diisi oleh AS Roma, Servette, dan Sherif. Slavia meraih 15 poin dari enam laga, dengan memenangkan lima dari enam laga - kekalahan dari Roma 0-2 menjadi pengecualian. Termasuk juga meraih rekor kemenangan terbesar 6-0 atas Sheriff Tiraspol.
Kemenangan atas Sheriff merupakan kemenangan ketiga Slavia dalam 10 pertandingan tandang Eropa terakhir. Dan skuat Trpisovsky ini sekarang menghadapi ujian serius atas kredibilitas mereka di Milan.
Menjelang lawatan mereka ke Lombardy, Slavia Praha belum pernah menang sekali pun di Italia meski sudah delapan kali mencoba, di mana mereka kalah tujuh kali. Termasuk kekalahan 2-0 dari Roma di fase grup Liga Europa musim ini.
Namun, buku-buku sejarah menunjukkan bahwa Slavia hanya pernah kalah satu kali di leg pertama dalam 10 pertandingan terakhir mereka di babak sistem gugur Eropa. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Milan kini fokus kejar trofi di Liga Europa
- Pioli akan turunkan tim terkuat
- Slavia belum pernah menang lawan tim dari Italia
Milan vs Slavia Praha
Pasukan Terkuat
Rafael Leao
Winger, gelandang serang
4 gol
7 assists
5 man of the match
Nilai 7.20
Olivier Giroud
Striker
12 gol
6 assists
2 man of the match
Nilai 7.07
Christian Pulisic
7 gol
6 assists
1 man of the match
Nilai 7.14
Liga Europa
Leg ke-1 Babak 16 besar
Stadion San Siro, Milan
Jumat (8/3) dini hari
M-S-K-K-M
AC Milan
Maignan; Florenzi, Thiaw, Gabbia, Hernandez; Reijnders, Bennacer, Loftus-Cheek; Pulisic, Giroud, Rafael Leao
S-K-M-M-S
Slavia Praha 3-5-2
J. Staněk; Masopust, Ogbu, Holes; Doudera, Zafeiris, Dorley, Hromada, V. Jurečka; Schranz, Chytll
2- Milan 2 kali lolos ke 16 besar Liga Europa. Dan 2 kali pula langsung gugur: kalah dari Arsenal pada 2018, dan kalah dari Manchester United 2021
7- Slavia Praha tak pernah menang di Italia. Dari 8 kali lawatan, mereka kalah 7 kali, dan 1 kali seri
Stadion San Siro
10- Milan hanya sekali kalah di San Siro dalam 10 laga terakhir di berbagai kompetisi. Menang 7 kali, dan 2 kali seri.