Ledek Timnas Indonesia, Pemain Vietnam Do Duy Manh Tak Gentar Lawan Skuad 9 Pemain Naturalisasi
Ia meledek Timnas Indonesia layaknya Timnas Belanda karena banyak dihuni pemain-pemain yang berasal dari Belanda.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ledek Timnas Indonesia, Pemain Vietnam Do Duy Manh Tak Gentar Lawan Skuad 9 Pemain Naturalisasi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Indonesia bersiap kembali menjalani pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zon Asia Grup F.
Pada periode Maret ini, Skuad Garuda giliran akan menghadapi Vietnam sebanyak dua kali.
Pertama tanggal 21 Maret pertandingan diadakan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Kemudian, pada pertemuan kedua bergulir di Stadion Nasional My Dình, Selasa (26/3/2024).
Pada laga tersebut, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah memanggil sebanyak 28 pemain.
Sembilan diantaranya merupakan pemain naturalisasi.
Banyaknya pemain naturalisasi di kubu Timnas Indonesia turut disoroti pemain Timnas Vietnam, Do Duy Manh.
“Melalui informasi di media, saya mengetahui bahwa Indonesia telah melakukan naturalisasi hingga 11 pemain. Saat ini mereka memiliki banyak pemain yang bermain di luar negeri dengan keahlian yang baik. Sebelumnya, Indonesia masih menjadi tim yang tidak mudah untuk dilawan,” kata Do Duy Manh seperti dikutip dari laman berita Znews.fn. Selasa (12/3/2024).
Do Duy Manh bahkan turut memberikan sindiran kepada Timnas Indonesia.
Ia meledek Timnas Indonesia layaknya Timnas Belanda karena banyak dihuni pemain-pemain yang berasal dari Belanda.
“Indonesia bermain ganas dan agresif, dan sekarang mereka sudah melakukan naturalisasi dalam jumlah yang begitu besar. Jadi kami bingung, kami tidak tahu apakah kami akan bermain melawan tim Belanda atau Indonesia?” ujar Do Duy Manh.
Meskipun demikian, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu menegaskan bahwa ia dan para pemain lainnya tak gentar dengan materi pemain Timnas Indonesia.
“Tapi tim Vietnam juga punya pemain berkualitas, jadi jangan takut karena Indonesia banyak naturalisasi,” pungkasnya.