Inter Milan Seperti Menghadapi Hantu Adu Penalti Saat Tersingkir oleh Atletico di Liga Champions
Mereka yang mengikuti sepak-terjang Inter Milan, pasti sudah merasa was-was ketika harus beradu-penalti kontra Atletico Madrid dalam leg kedua.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Inter Milan Seperti Menghadapi Hantu Adu Penalti Saat Tersingkir oleh Atletico di Liga Champions
TRIBUNNEWS.COM- Mereka yang mengikuti sepak-terjang Inter Milan, pasti sudah merasa was-was ketika harus beradu-penalti kontra Atletico Madrid dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitan, Kamis (14/3) dini hari.
Pasalnya, selama ini, Nerazzurri dikenal bermasalah saat mengeksekusi penalti. Sang bomber, Lautaro Martinez hanya bisa mengonversi 17 dari total 27 penaltinya, termasuk adu penalti, dan gagal dalam keduanya saat Inter melawan Lazio di Coppa Italia 2019, dan Atletico Madrid kemarin.
Alexis Sanchez memiliki rekor penalti yang lebih buruk lagi, hanya mencetak 16 gol dari 29 penalti sepanjang kariernya.
Celakanya, pelatih Inter Simone Inzaghi malah memilih keduanya menjadi algojo dalam adu penalti kemarin. Skenario adu penalti ini terjadi di luar dugaan banyak pihak mengingat performa Inter sedang menyala, dan mereka dalam kondisi memimpin 1-0 berkat kemenangan pada leg pertama.
Terlebih, Nerazzurri sempat menjauhkan keunggulan agregat jadi 2-0 berkat gol Federico Dimarco menit ke-33 memanfaatkan umpan tarik dari Nicolo Barella.
Tapi Atletico hanya butuh dua menit untuk membalas gol ini. Sapuan Benjamin Pavard yang tak sempurna justru membuat bola mengarah ke Antoine Griezmann di depan gawang. Dengan tenang, striker asal Prancis ini menaklukkan Kiper Yann Sommer.
Skor jadi 1-1, tapi Inter masih unggul agregat 1-2. Karenanya, Atleti meningkatkan daya serangnya. Sejumlah peluang mereka dapatkan yang untungnya masih bisa dimentahkan penampilan gemilang kiper Sommer, termasuk juga karena penyelesaian akhir yang kurang akurat.
Misalnya di awal babak kedua, Sommer dengan gemilang menepis bola tendangan Griezmann. Peluang emas lain didapat Memphis Depay di menit ke-84 di mana sepakannya masih menerpa tiang.
Tapi tiga menit berselang, Depay tak lagi membuang peluang. Menerima umpan Koke, ia melepas sepakan mendatar yang gagal dibendung Sommer. Skor 2-2 bertahan sampai habis waktu normal. Di babak tambahan, juga tak tercipta gol sehingga laga berlanjut ke adu penalti.
Momen inilah yang membuat para Interisti was-was. Saat Hakan Calhanoglu jadi eksekutor pertama, mereka masih yakin karena reputasi sang gelandang yang dikenal sebagai algojo mahir.
Calhanoglu sukes mengonversi seluruh sembilan penaltinya untuk Inter, dan juga mencetak gol pembuka dalam adu penalti kemarin. Skor jadi imbang setelah Depay juga bisa menyetarakan kedudukan.
Nah, algojo selanjutnya Alexis Sanchez gagal setelah tendangannya bisa diblok Jan Oblak. Namun, tendangan algojo Atleti, Saul Niguez juga bisa dibendung Sommer.
Kesialan Inter berlanjut setelah tendangan algojo ketiganya, Davy Klaasen ditepis oleh Oblak. Sementara, Rodrigo Riquelme mengecoh Sommer untuk membawa Atletic memimpin 1-2 dalam tos-tosan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.