Sukses Sabet Gelar Juara Liga 2 Bersama Nusa Tuna, PSBS Biak Buka Peluang Gaet Dukungan Lain
Manajer PSBS Biak, Yan Permenas Mandenas, memperkirakan dana operasional senilai Rp 55 miliar untuk mengarungi Liga 1 musim depan.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sukses Sabet Gelar Juara Liga 2 Bersama Nusa Tuna, PSBS Biak Buka Peluang Gaet Dukungan Lain
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suksesnya PSBS Biak menjuarai Liga 2 2023/24 hanya menjadi permulaan bagi tim untuk menghadapi tantangan berat di Liga 1 musim depan.
Manajemen Badai Pasifik - julukan PSBS, harus lebih mantap menata strategi baru mulai dari perekrutan pemain, memilih kandang tim, sampai mencari dana segar dari sponsor untuk menambah amunisi klub.
Sebelumnya, Manajer PSBS Biak, Yan Permenas Mandenas, memperkirakan dana operasional senilai Rp 55 miliar untuk mengarungi Liga 1 musim depan.
Yan berharap sponsor yang telah membersamai kala menyabet gelar juara Liga 2, seperti Nusa Tuna, PT Freeport Indonesia, Bank Papua dan lainnya tetap mendukung finansial PSBS.
Sementara itu, Owner klub PSBS Biak Owen Rahadian, meyakini tantangan sponsorship iyu bisa dilalui manajemen.
Pasalnya, selain terbukti menjuarai Liga 2, PSBS Biak adalah satu-satunya klub perwakilan Papua yang lolos ke Liga 1.
"Sebagian itu dari sponsor, dari internal juga saya sudah siapkan sebagian. Jadi, saya rasa angka itu bukan hal mengejutkan," ujar Owen, dilansir dari Tribun-Papua.com, saat hendak bertolak ke Jakarta dari Bandara Sentani Jayapura, Selasa (19/3/2024).
"Kami open untuk sponsor lain juga. Ada beberapa opsi yang Pak Manajer sampaikan ke saya. Kami sedang jejaki juga," sambungnya.
Pemilik perusahaan Nusa Tuna itu pun mengaku bangga bisa bersama masyarakat Biak mendongkrak PSBS sampai mencatatkan sejarahnya di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air, setelah 60 tahun berdiri.
"Saya rasa ini sudah jadi tradisi bagi perusahaan, juga buat PSBS karena kami bersama membuat sebuah sejarah bagi masyarakat Biak Numfor," ucap Owen.
Owen pun mengaku telah berdiskusi dengan pemegang saham lainnya hingga mencapai komitmen bersama, yaitu tetap mendukung Napi Bongkar untuk mengarungi Liga 1 nanti.
"Walaupun tantangan Liga 1 semakin sengit tapi dengan kemampuan Pak Manajer dan semua tim, saya yakin kita bisa lancar di Liga 1," katanya.
Lebih lanjut, Owen belum bermaksud untuk merubah nama klub PSBS Biak, menjelang liga utama bergulir.
Pasalnya, hal tersebut dinilai sangat sensitif bagi masyarakat pencinta sepak bola di Papua, khusunya Biak Numfor.
"Tentunya klub ini adalah milik masyarakat Biak walau (status) saya pemegang saham, kalaupun nantinya ada perubahan drastis, tentunya saya harus konsultasi dengan suporter dan butuh banyak masukan juga," tegas Owen.
Bicara soal penentuan markas PSBS Biak, lantaran Stadion Cenderawasih belum memenuhi standar Liga 1, Owen menyerahkan kepercayaan penuh kepada Yan Mandenas sebagai manajer klub.
Papua All Stars Dominasi Skuad PSBS di Liga 1, Sayuri Bersaudara dan Eks Persib Masuk Radar
Pemain potensial asal Papua dipastikan masuk dalam perburuan PSBS Biak untuk Liga 1 musim depan.
Selain eks pemain Persib Bandung, Ricky Kambuaya, yang kini membela Dewa United, manajemen PSBS Biak juga dikabarkan tengah mengincar pemain asal Papua lainnya.
Rumor yang kian berehembus kencang adalah merapatnya Sayuri bersaudara ke Badai Pasifik - julukan PSBS.
Yakob Sayuri dan Yance Sayuri kini tengah masuk radar perburuan PSBS Biak.
Pemain asal Papua lainnya yang tengah didekati antara lain Brian Fatari (Dewa United), Kelly Sroyer (Persik Kediri), Giovani Numberi (PSIS Semarang), Ramai Rumakiek (Persipura Jayapura), dan Armando Obet Oropa (Kalteng Putra FC).
"Kami sudah berkomunikasi degan mereka dan mereka siap untuk bergabung. Mudah-mudahan semua pemain potensial asal Papua yang bermain diluar Papua akan kembali ke Papua dengan bergabung bersama PSBS," ujar Manajer PSBS Yan Permenas Mandenas di Biak, Selasa (19/3/2024).
Manejer yang sukses membawa PSBS meraih gelar juara Liga 2 musim ini itu pun memiliki alasan untuk melengkapi timnya mengarungi ketatnya Liga 1 dengan pemain potensial asal Papua.
Yan Mandenas memiliki keinginan untuk membuat satu tim Papua terkuat di Indonesia. Papua All Stars akan dibentuknya dalam balutan Badai Pasifik.
"Keinginan saya adalah ingin mengumpulkan mereka untuk menjadi satu kekuatan asal Papua di PSBS. Persaingan akan sangat ketat sehingga kami butuh pemain yang siap pakai dan kami prioritaskan pemain asal Papua," ujar Yan.
Di sisi lain, pemain lama PSBS Biak juga masih akan dipertahankan sekira 60 persen.
Satu nama yang dia sebut masih bertahan di PSBS adalah Alexsandro dos Santos Ferreira.
Pemain asal Brasil yang sukses menjadi top skor Liga 2 2023/24 itu sudah sepakat bertahan di PSBS.
"60 persen akan kami pertahankan termasuk Alex. Sementara posisi sentral seperti penyerang, gelandang dan pemain bertahan," ungkap Yan.
Sekadar informasi, PSBS saat ini sudah membubarkan timnya. Seluruh pemain sudah dipulangkan masing-masing bertemu keluarga.
Sekira enam bulan para pemain yang akan dikontrak akan dihubungi secara pribadi untuk masa depannya bersama PSBS di Liga 1.