Ditinggal Philippe Troussier, Federasi Sepak Bola Vietnam Terbelah ke Korea dan Jepang
Vietnam memiliki dua opsi untuk menggantikan posisi Philippe Troussier yang dipecat dari kursi pelatih mereka.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
Ada sekira 60 persen pejabat VFF yang ingin adanya pelatih Jepang masuk ke negara mereka.
Vietnam sebenarnya bisa mengambil contoh dari beberapa rival mereka yang sukses dengan pelatih Asia Timur.
Thailand dan Indonesia menjadi contoh terbaik saat ini setelah era Vietnam-nya Park Hang-seo.
Thailand tentu saja bersama pelatih Masatada Ishii yang menggantikan Mano Polking.
Sedangkan Timnas Indonesia masih setia dengan Shin Tae-yong yang duduk di kursi pelatih.
Vietnam hanya perlu menyesuaikan gaya kepelatihan dari pelatih yang dibidik dengan permainan timnas mereka.
Bisa dibilang, pendekatan taktikal yang dipilih Philippe Troussier tak membuahkan hasil maksimal.
Sedangkan pendekatan spartan ala Park Hang-seo justru lebih sukses untuk Vietnam.
Selain faktor pelatih, VFF juga memberikan perhatian lainnya.
Mereka sepertinya kepincut dengan cara Timnas Indonesia membangun tim nasional.
Baca juga: Timnas Indonesia Cetak Hattrick Kemenangan atas Vietnam, Shin Tae-yong: Generasi Emasnya Udah Habis!
VFF ingin menerapkan pula kebijakan naturalisasi untuk timnas mereka.
Wakil Presiden VFF ,Tran Quoc Tuan mengaku pihaknya tak menutup kemungkinan belajar dari Indonesia.
Mereka tak akan segan lagi memperbanyak pemain-pemain keturunan untuk membela Vietnam.
"Jelas bahwa sepak bola dunia berubah dengan sangat cepat," ucap Tran Quoc Tuan dikutip dari Giatri Vietnam.
"Tentunya dalam waktu dekat sepak bola Vietnam juga akan mengalami banyak perubahan."
"Kami telah melakukan naturalisasi pemain asal Vietnam, misalnya Filip Nguyen."
"Kami melihat ke negara lain dan menemukan bahwa mereka juga mengalami perubahan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.