Teori Late Game Buat Bayer Leverkusen Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan, 3 Laga Lagi Juara Bundesliga
Teori late game membantu Bayer Leverkusen berada diambang juara Bundesliga musim ini, Minggu (31/3/2024).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Teori late game membantu Bayer Leverkusen berada diambang juara Bundesliga musim ini, Minggu (31/3/2024).
Bayer Leverkusen kembali meraih kemenangan gila saat menjamu Hoffenheim, pasukan Xabi Alonso comeback di menit-menit akhir.
Werkself -julukan Leverkusen, awalnya tertinggal sejak menit 33' namun saat laga memasuki late game atau di menit-menit akhir, mereka mampu mencetak dua gol.
Robert Andrich menyamakan skor di menit 88' lalu tak lama giliran Patrik Schick yang mencetak gol di menit 90+1' untuk membuat Leverkusen menang comeback.
Hasil ini membuat Leverkusen semakin nyaman di puncak klasemen Liga Jerman dengan keunggulan 13 poin atas Bayern Munchen.
Leverkusen kini telah mengoleksi 73 poin, menyamai rekor yang mereka torehkan pada musim 1999-2000.
Baca juga: Bayern Munchen Kalah di Der Klassiker dari Dortmund, Angin Segar untuk Leverkusen dan Arsenal
Poin Leverkusen saat ini juga sudah lebih banyak dibandingkan saat Bayern Munchen meraih juara musim lalu dengan 71 poin.
Menurut catatn Opta, selama menukangi Leverkusen, Xabi mencetak rata-rata 2,21 poin per pertandingan Bundesliga sebagai pelatih.
Catatan ini hanya diunggulan oleh Hansi Flick (2m45) dan Pep Guardiola (2,51- setidaknya dalam 50 pertandingan sepanjang sejarah Bundesliga.
Catatan paling istimewa yang mereka miliki adalah hingga pekan ke-27, Leverkusen masih belum terkalahkan.
Skuad Xabi Alonso mampu mengonversi 23 laga menjadi kemenangan, dan empat lainnya berakhir imbang.
Dengan pertandingan menyisakan tujuh laga lagi, Leverkusen hanya butuh tiga kemenangan lagi untuk memastikan diri menjadi juara.
Jika rencana itu berjalan lancar, Leverkusen bisa meraih juara saat bertandang ke markas Borussia Dortmund pada 21 April mendatang.
Teori Late Game
Kiprah Leverkusen di musim ini memang menakjubkan dan membuat banyak orang terksean.
Ada satu teori yang dihubungan dengan hasil pertandingan yang mereka peroleh, yakni teori late game.
Hal ini mengacu pada hasil yang didapat Leverkusen di musim ini di mana mereka kerap mencetak gol di menit-menit akhir untuk memenangi pertandingan.
Setidaknya enam kali mereka mendapatkan hasil itu di tahun 2024 ini.
Baca juga: Xabi Alonso Bertahan di Bayer Leverkusen, Real Madrid Justru Lega
Saat melawan Augsburg pada 13 Januari Leverkusen meraih kemenangan di menit akhir 90+4' melalui gol Palacios.
Lalu saat melawan RB Leipzig pada 21 Januari, mereka comeback setelah dua kali tertinggal. Gol Hincapie pada menit 90+1' memawa kemenangan bagi Werkself.
Di ajang DFB Pokal saat melawan Stuttgart pun terjadi demikian. Kasusnya sama mereka dua kali tertinggal namun gol late game di menit 90' membuat mereka comeback 3-2.
Di Liga Eropa lebih gila lagi. Leverkusen sempat tertinggal 2-0 hingga laga berjalan satu jam. Mereka baru bisa mencetak gol di menit 70', dan sebelum laga berakhir Patrik Schick membuat laga imbang 2-2.
Di leg kedua mereka mereka nyaris tersingkir. Sampai menit 67' Leverkusen tertinggal 0-2 dan baru bisa mencetak gol di menit 72'.
Di menit tambahan waktu, dua gol berhasil mereka ciptakan di menit 90+3 dan 90+8' untuk memastikan tiket ke peerempat final.
Dan kini hal yang sama kembali terjadi saat melawan Hoffenheim.
Total Bayer Leverkusen tidak terkalahkan dalam 39 pertandingan di semua kompetisi musim ini.
(Tribunnews.com/Tio)