Pelatih PSS Sleman Senggol PSSI, Anggap Kebijakan Libur Liga 1 Rugikan Klub dan Pemain
Meskipun pelatih PSSI menghormati keputusan dari PSSI, namun Risto Vidakovic tetap kekeh kebijakan ini membawa dampak yang tak baik bagi para pemain.
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan untuk meliburkan Liga 1 2023/2024 demi agenda Timnas U23 Indonesia sedang menjadi sorotan.
Yap, Liga 1 diliburkan supaya para pemain Timnas U23 Indonesia dapat dilepas untuk turnamen Piala Asia U23 2024 Qatar.
Mulai dari pekan awal April 2024, Liga 1 belum diketahui bakal dilanjutkan kembali kapan.
Adapun proses kelanjutan Liga 1 tergantung dengan keberlangsungan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia U23, mulai 15 April 2024 mendatang.
Walhasil, kebijakan dari PSSI ini mengundang banyak komentar dari pada pelatih klub Liga 1.
Satu di antaranya ialah pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic.
Pelatih asal Bosnia tersebut merasa kesulitan dengan jadwal libur kompetisi diberlakukan oleh PSSI.
"Bagi saya, ini adalah keputusan yang sangat negatif," ujar Risto Vidakovic dilansir laman PSS.
Hal ini patut disadari, karena Liga 1 juga telah libur panjang pada periode Piala Asia senior, Desember 2023 hingga awal Januari 2024.
Maka, ketika Liga 1 sempat aktif dan menggulirkan pertandingan, seluruh klub, termasuk PSS Sleman harus menunggu waktu lama untuk pertandingan berikutnya.
"Sangat sulit bagi para pemain ketika kembali dihentikan," kata Risto Vidakovic.
"Kami hanya memainkan satu pertandingan (setelah jeda). Kemudian harus menunggu satu bulan untuk pertandingan berikutnya."
Baca juga: Update Kondisi Cedera Jordi Amat, Asa Kapten Timnas Indonesia Segera Comeback
Menurut Risto, hal tersebut akan berdampak langsung kepada performa pemain.
Mereka harus mengikuti kembali ritme yang sudah terbangun.
"Saya pikir para pemain telah mengikuti ritme kompetisi."
"Kemudian mereka harus berhenti dan mengulanginya lagi."
Kendati demikian, pelatih PSS sejak November 2023 itu tetap menghormati keputusan dari PSSI.
Namun, ia tetap kekeh kebijakan ini membawa dampak yang tak baik bagi para pemain.
"Kami tetap menghormati dan menerima keputusan federasi," ujar Risto.
"Tapi tetap untuk klub dan pemain itu hal yang sangat tidak baik," sambung pelatih berusia 55 tahun itu.
Kini, usaha yang dilakukan Risto Vidakovic di tengah libur ialah menjaga mood pemain.
Di mana Risto Vidakovic memberikan waktu libur supaya dapat berkumpul bersama dengan keluarga.
"Satu-satunya yang bisa kami lakukan adalah memberikan mereka istirahat."
"Menikmati waktu bersama kekeluarga."
Diharapkan kebijakan itu, membuat pemain PSS Sleman fresh untuk perjuangan di empat sisa pertandingan.
"Kembali dengan energi baru," harap Risto Vidakovic.
"Fokus persiapan sebaik mungkin di empat laga terakhir," pungkas Risto Vidakovic.
Diketahui untuk posisi klasemen dari PSS Sleman cukup memprihatikan.
Di mana tim kecintaan dari Brigata Curva Sud (BCS) berada di persaingan papan bawah, tepatnya peringkat ke-14.
Memang, PSS tak berlokasi di zona degradasi. Namun, tim besutan Risto Vidakovic cuma berjarak satu poin dari Arema FC yang bertengger di peringkat ke-16 atau posisi teratas zona degradasi.
Walhasil empat pekan pertandingan tersisa di musim reguler bakal menjadi hal yang berarti untuk PSS Sleman.
Adapun untuk agenda libur kali ini, PSS hanya mengirimkan satu pemain untuk Timnas U23 Indonesia.
Ialah sang striker Hokky Caraka, pemain andalan Shin Tae-yong baik di level senior maupun kategori umur.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)