Liga Champions: Semifinal Harga Mati, Fokus Arsenal & Bayern Munchen Selamatkan Nasibnya Sendiri
Sorotan menarik akan mewarnai lag leg kedua perempat final Liga Champions antara Bayern Munchen vs Arsenal, Kamis (18/4/2024) lusa mendatang.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sorotan menarik akan mewarnai lag leg kedua perempat final Liga Champions antara Bayern Munchen vs Arsenal, Kamis (18/4/2024) lusa mendatang.
Berlangsung di Allianz Arena, skor agregat laga Bayern Munchen vs Arsenal masih sama-sama kuat yakni 2-2.
Bertindak sebagai tuan rumah, Bayern Munchen tidak serta merta diunggulkan menang mudah atas Arsenal.
Hal ini dikarenakan tren inkonsisten yang diperlihatkan Bayern Munchen musim ini jadi pertanda khusus.
Baca juga: Harga Diri PSG Dipertaruhkan, Beban Luis Enrique Hapus Label Badut di Liga Champions
Begitu pula dengan Arsenal, di mana tim besutan Mikel Arteta bukan hal mustahil bisa menang di kandang Bayern Munchen.
Meski baru saja kalah mengejutkan di Liga Inggris, ambisi Arsenal untuk mencetak sejarah di Liga Champions berpeluang melampaui segalanya.
Jika melihat kepentingan kedua tim, baik Bayern Munchen dan Arsenal sama-sama berambisi saling menyingkirkan.
Bahkan dapat dikatakan, tiket semifinal Liga Champions musim ini menjadi harga mati bagi dua klub beda negara tersebut.
Dari kubu Bayern Munchen, semifinal Liga Champions seakan dianggap menjadi obat pelipur lara bagi klub Jerman itu.
Setelah gagal mempertahankan gelar Liga Jerman yang sudah dikuasai 11 tahun beruntun direbut Bayer Leverkusen
Satu-satunya harapan gelar juara yang bisa dimenangkan Bayern Munchen musim ini hanyalah Liga Champions.
Hal ini dikarenakan selain Liga Champions, peluang Bayern Munchen untuk meraih gelar sudah pupus di kompetisi lainnya.
Di final Piala Super Jerman dan DFB Pokal, Bayern Munchen secara mengejutkan tumbang di dua kompetisi tersebut.
Tumbangnya Bayern Munchen di dua turnamen lokal otomatis membuat tim tersebut teranncam puasa gelar juara.
Dan harapan tunggal yang dimiliki Bayern Munchen untuk meraih gelar juara kini hanya berada di Liga Champions.
Untuk menjaga harapan tersebut, Bayern Munchen harus melewati hadangan Arsenal terlebih dahulu di perempat final.
Berbekal hasil imbang pada leg pertama di kandang Arsenal, Bayern Munchen diuntungkan dengan status tuan rumah.
Dengan dukungan publik Allianz Arena, Bayern Munchen jelas ingin mengintimidasi para pemain Arsenal di leg kedua.
Jika mampu mengalahkan serta menyingkirkan Arsenal, Bayern Munchen otomatis bakal lolos ke partai semifinal.
Meski sudah ditunggu Real Madrid atau Manchester City, tiket semifinal setidaknya menjaga harapan Bayern Munchen meraih gelar pada akhir musim ini.
Sama halnya dengan Arsenal yang memiliki kepentingan besar untuk mengamankan tiket semifinal Liga Champions.
Kekalahan tak terduga melawan Aston Villa secara tidak langsung menggoyahkan peluang Arsenal menjuarai Liga Inggris.
Hasil negatif pada laga pekan 33 Liga Inggris membuat Arsenal terlempar dari puncak klasemen sementara.
Kini, Arsenal harus rela duduk di posisi kedua klasemen, terpaut dua angka dari Manchester City selaku pemuncak.
Dengan menyisakan enam laga sisa, butuh kerja keras sekaligus keberuntungan bagi Arsenal untuk mengambil alih pucuk klasemen lagi.
Hal ini dikarenakan laju Manchester City setiap kali memasuki fase akhir musim Liga Inggris sering sulit dihentikan.
Jikalau kembali gagal menyegel gelar juara Liga Inggris musim ini, penyesalan jelas layak dirasakan Arsenal.
Apalagi kegagalan yang mengancam Arsenal musim ini identik dengan momen pahit musim lalu di Liga Inggris.
Kepahitan yang dirasakan Arsenal kian menjadi-jadi jika sampai gagal juga di Liga Champions musim ini.
Jika sampai tersingkir di tangan Bayern Munchen di perempat final, maka kekecewaan Arsenal berpotensi serasa double.
Hal itulah yang dipastikan tidak ingin dirasakan Arsenal di akhir musim ini, maka tiket semifinal menjadi hal wajib yang akan diperjuangkan.
Karena sekali lagi, tiket semifinal seakan menjadi penyelamat nasib Bayern Munchen dan Arsenal pada akhir musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)