Alarm Bahaya Borneo FC, Pesut Etam Bisa Jadi Korban Kutukan Liga 1 Selanjutnya
Alarm berbahaya untuk Borneo FC mulai nyaring setelah memutus rekor tak terkalahkan di Liga 1 musim ini.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Alarm berbahaya untuk Borneo FC mulai berbunyi nyaring setelah memutus rekor tak terkalahkan di Liga 1 2023/2024.
Borneo FC harus tertunduk malu di tangan Madura United pada pekan 31 Liga 1, Rabu (17/4/2024) sore.
Madura United yang bermain sebagai tamu mampu memcabik-cabik sisi pertahanan Pesut Etam.
Padahal selama ini pertahanan Borneo FC mampu mencatatkan laga tak terkalahkan dalam 19 pertandingan beruntun.
Borneo FC harus kebobolan tiga gol dengan skema yang hampir serupa.
Ialah melalui serangan balik cepat yang dilancarkan oleh Madura United.
Dengan cara itu, bergiliran pemain Madura United Malik Risaldi (44'), Francisco Rivera (52') dan Hugo Gomes alias Jaja (57'), Bayu Gatra (90+2') menjebol gawang yang dijaga Nadeo Argawinata.
Baca juga: Alasan Sederhana Persib Bandung Resmi Lolos ke Championship Series Liga 1
Khusus Francisco Rivera tak hanya menyumbang gol namun juga turut mencatatkan assist kepada tiga rekannya tersebut.
Adapun selain serangan yang berbuah gol, Madura United juga sempat merepotkan Borneo FC melalui beberapa serangan.
Salah satunya ialah aksi Dalberto (13') yang sepakannya melenceng sedikit dari gawang Nadeo.
Meski kekalahan Borneo FC 0-4 tak mengubah apapun tentang kelolosan mereka ke Championship Series, namun hal ini bisa menjadi alarm bahaya bagi Lilipaly dkk.
Baca juga: Jadwal Liga 1 Pekan 32 - Persib vs Persebaya, Borneo FC vs Arema FC hingga Barito Putera vs Persija
Pasalnya Championship Series bakal bertanding dengan tiga klub terbaik lainnya yang tentu memiliki ambisi kuat agar meraih gelar juara musim ini.
Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra mengaku permainan anak asuhnya bukanlah permainan terbaik mereka.
Kekalahan 4 gol tanpa balas menjadi berlebihan untuk Borneo FC yang saat ini memimpin klasemen Liga 1.
“Pertandingan kali ini tidak bagus, kita kalah 0-4. Dalam catatan saya beberapa pertandingan bisa saja kalah."
"Tapi, kalah 0-4 itu terlalu berlebihan, terutama bagi tim yang berada di peringkat satu klasemen. Jadi, kita harus pergi dan menanyakan ke diri sendiri apa yang terjadi,” tutur pelatih asal Belanda itu.
Memang Huistra tak bisa memainkan sejumlah pemain andalannya, namun bapuknya lini pertahanan bisa menjadi boomerang bagi Borneo FC saat perebutan gelar juara.
Menurutnya, pemain pelapis Borneo FC saat ini masih gagal menunjukkan permainan terbaik mereka.
“Kita mempunyai beberapa pemain yang cedera dan empat pemain di timnas, cukup kekurangan pemain."
"Maka dari itu pemain lain harus bermain dan tampil serta membuktikan diri mereka," tandasnya.
Memang Borneo FC tampak menyimpan beberapa pemain inti, termasuk Wiljan Pluim, Leo Lelis, dan Felipe Cadenazzi hingga Stefano Lilipaly.
Belum lagi Ikhsan Nul Zikrak, Fajar Fathur Rahman dan Daffa Fasya yang izin untuk membela Timnas U23 Indonesia.
Maka secara materi pemain Borneo FC kalah atas Madura United yang tampil dengan skuad utama.
Namun hal tersebut bukan menjadi alasan Borneo FC untuk tunjuk empat gol tanpa balas di kandang sendiri.
Jika Borneo FC terlalu lama menyimpan pemain untuk mempersiapkan Championship Series, bisa saja Pesut Etam menjadi korban kutukan Liga 1 selanjutnya.
Yap, sejak dimulai Liga 1 pada 2017 lalu, klub yang memiliki catatan tak terkalahkan paling banyak justru gagal membawa pulang trofi.
Dimulai pada tahun 2017, Persija Jakarta memiliki catatan unbeaten dengan catatan tak terkalahkan dalam 12 laga beruntun sejak pekan 6-18.
Namun Macan Kemayoran masih gagal juara, karena Bhayangkara FC yang sukses finish sebagai pemuncak klasemen.
Lanjut pada tahun 2018, PSM Makassar merasakan hal serupa.
Pasukan Ramang tercatat 14 laga tak terkalahkan. Namun Persija Jakarta yang merebut gelar juara karena unggul satu poin dari PSM.
Pada musim selanjutnya, 2019 Tira Persikabo yang kala itu masih di bawah asuhan Rahmad Darmawan mencatatkan 13 laga tanpa kekalahan.
Namun pada musim tersebut lagi-lagi bukan klub unbeaten terpanjang yang meraih juara. Bali United merebut gelar juara musim 2019.
Pada muism 2020/2021, Arema FC mencatatkan 23 laga tanpa kekalahan hingga pekan 27 Liga 1 musim itu.
Rekor mentereng Singo Edan dipatahkan oleh rival abadi mereka, Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada 23 Februari 2022 lalu.
Arema FC dengan catatan 23 laga tak terkalahkan juga menelan pil pahit karena Bali United menjadi jawara musim itu.
Musim lalu, giliran Persib Bandung yang merasakan giliran tersebut.
Persib mencatatkan 14 laga tak terkalahkan pada musim 2022/2023.
Sayangnya gelar juara musim lalu bersinggah di pelukan PSM Makassar.
Akankah Borneo FC akan menjadi korban kutukan selanjutnya?
Sedangkan penentuan juara Liga 1 2023/2024 masih harus menunggu Championship Series digelar.
Borneo FC yang menyegel status sebagai juara reguler series mendapatkan keuntungan dengan menantang tim yang finish di posisi keempat klasemen.
Keuntungan kedua, Stefano Lilipaly akan mendapatkan peluang bermain home di leg kedua Championships Series.
Diketahui Championship Series akan berjalan dua leg, home-away. Borneo FC akan mendapatkan dukungan penuh dari suporter pada laga penentuan di kandang mereka.
Peluang menuju final Liga 1 musim ini makin terbuka untuk Borneo FC. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N/ Bayu Panegak)