Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Media Korsel Puji Permainan Timnas U23 Indonesia Terapkan Sepak Bola Modern

Pelatih berkebangsaan Korea Selatan Shin Tae-yong mencegah negaranya sendirinya melaju ke Olimpiade untuk ke-10  kalinya berturut-turut.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Media Korsel Puji Permainan Timnas U23 Indonesia Terapkan Sepak Bola Modern
AFP/KARIM JAAFAR
Jordan (white) and Indonesia's (red) starting eleven stand up for their national anthems before the start of the AFC U23 Asian Cup Group A match between Jordan and Indonesia at Abdullah Bin Khalifa Stadium in Doha on April 21, 2024. (KARIM JAAFAR / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM. KOREA -  Sungguh ironis.

Pelatih berkebangsaan Korea Selatan (Korsel) Shin Tae-yong mencegah negaranya sendirinya melaju ke Olimpiade untuk ke-10  kalinya berturut-turut.

Begitulah media Korea Naver, Jumat (26/4/2024), menulis kalimat pertamanya setelah Timnas U23 Korsel kalah dari Timnas U23 Indonesia yang dilatih Shin Tae-yong di semi final Piala Asia U23 di Qatar dini hari tadi.

Dituliskan bahwa pada hari ini Indonesia secara taktis mengalahkan Korea.

Korea terjebak dalam format tiga bek sederhana dan bermain sepak bola dengan fokus pada umpan-umpan panjang, yang tidak memiliki peluang sukses yang tinggi karena kesenjangan yang lebar antara menyerang dan bertahan.

Di sisi lain, Indonesia menggunakan perpaduan serangan cepat dan dalam yang tepat dan mengarahkan bola ke sekitar kotak penalti Korea.

Alhasil menurut statistik pertandingan Indonesia menguasai permainan  53 persen dan menguasai bola lebih lama dibandingkan Korea.

BERITA REKOMENDASI

Indonesia mencatatkan 21 tembakan, sedangkan Korea mencatatkan 8 tembakan.

Meskipun Indonesia memiliki sontekan ke gawang efektif yang sedikit lebih sedikit (5) dibandingkan dengan suntikan, namun dari segi persentase, negara ini serupa dengan Korea (2).

Sebaliknya, merupakan keajaiban bahwa Korea mencetak satu gol hanya dalam dua peluang dan bahkan menang karena gol bunuh diri Indonesia.

Media ini menulis bahwa taktik Shin Tae-yong  hari itu menunjukkan bahwa Indonesia bukan lagi tim lemah.

Indonesia menciptakan formasi 3-2-4-1 dengan kedua bek sayap berdiri tegak dalam situasi ground ball.

Ini adalah taktik yang mirip dengan sepak bola modern terkini dan merupakan contoh efisien dalam menstabilkan lini belakang sambil secara bertahap memajukan bola ke garis ofensif.

Indonesia lebih banyak bermain di sayap tapi kadang-kadang bermain bagus di tengah, yang sangat kontras dengan sepak bola Korea, yang fokus pada serangan balik melalui umpan-umpan panjang.

"Pelatih Shin Tae-yong punya bakat besar yang diabaikan tim Korea," demikian Naver menulisnya.

Pelatih Shin Tae-yong  mengembangkan kemampuannya dengan bermain di berbagai timnas kelompok umur di Korea dan kemudian dtiunjuk sebagaipelatih  ti Ttimnas A jelang Piala Dunia Rusia 2018.

Karena waktu yang singkat, tidak cukup untuk melihat kemampuan Shin Tae-yong  sebenarnya saat itu.

Di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong  berhasil membawa Korea menang 2-0 atas Jerman.

Namun Korea tersingkir dari babak penyisihan grup Piala Dunia dengan 1 kemenangan dan 2 kekalahan yang menyebabkan Shin Tae-yong  kala itu dicemooh para fans.

Sebaliknya di Indonesia, menurut Naver, waktu yang diberikan cukup untuk Shin Tae-yong.

Indonesia tidak hanya mempercayakan timnas A tetapi juga timnas kelompok umur kepada Shin Tae-yong untuk dilatih.

Itu adalah pilihan yang bagus karena Indonesia selama ini dikenal masih lemah dalam sepakbola.

Aih-alih membedakan secara tegas antara pemain timnas A dan timnas berdasarkan kelompok umur, pelatih Shin malah dengan berani merekrut pemain-pemain muda yang memiliki keterampilan ke timnas A.

Kemudian menciptakan tim yang bisa kompetitif dalam jangka panjang.

Ia juga aktif mengantarkan pemain luar negeri berkewarganegaraan Indonesia ke timnas Indonesia.

Itulah salah satu alasan Timnas bisa lolos ke  semifinal Piala Asia U23 ini.

Dimana ada 14 pemain di timnas U23 asuhan Pelatih Shin yang pernah bermain untuk timnas minimal satu kali.

Ada pun sembilan pemain yang bermain di Piala Asia AFC Qatar 2023, antara lain Pratama Arhaan, Marcelino Ferdinan, Rafael Strawick, Ivar Jenner, dan Justin Hubner.

Bagi pemain yang sudah pernah merasakan fase dewasa, Piala Asia U23 merupakan panggung yang bagus di mana mereka bisa menunjukkan nilai sebenarnya.

Sebelum pertandingan, Pelatih Shin menggunakan ungkapan 'nasib ironis' tentang bermain melawan Korea di perempat final.

Seperti yang mereka katakan, Korea runtuh setelah kalah dari tim pemimpin yang pergi enam tahun lalu.

Itu adalah kekalahan total tidak hanya dari segi hasil tetapi juga konten.

Keberhasilan pelatih Shin dan Indonesia memberikan pertimbangan mengenai arah yang harus diambil Korea di masa depan.

Pelatihnya Terancam Dipecat

Sementara itu, Pelatih Timnas U-23 Korea Selatan Hwang Sun-hong terkena pukulan telak bertubi-tubi saat menghadapi Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024.

Setelah strikernya, Lee Young-jun, dihukum kartu merah, dia sendiri mengalami hal serupa, sehingga terpaksa masuk ke ruang ganti.

Bagai gempa dahsyat, Korea Selatan kemudian disingkirkan Timnas U-23 Indonesia melalui adu penalti dramatis.

Duel perempat final di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari hingga pagi WIB, itu benar-benar menegangkan.

Garuda Muda akhirnya lolos untuk pertama kali ke semifinal Piala Asia U-23 dan Hwang Sun-hong meratapi kekalahan timnya itu di ruang ganti.

Juara tahun 2020 itu kembali gagal ke empat besar seperti pada edisi terakhir di Uzbekistan tahun 2022 juga terhenti di perempat final.

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong tidak berlebihan meluapkan keberhasilannya menyingkirkan negeri sendiri.

Namun, prestasinya itu sangat berpotensi besar berakibat fatal terhadap kelanjutan karier kompatriotnya, Hwang Sun-hong.

Bagaimana tidak, rekannya itu sebelumnya sedang digadang-gadang untuk naik kelas menjadi pelatih timnas senior Korea Selatan mengisi kursi kosong yang ditinggal Juergen Klinsmann.

Pelatih asal Jerman itu dipecat gara-gara gagal di Piala Asia 2023.

Hwang kemudian ditunjuk oleh Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) sebagai pelatih sementara (caretaker) timnas senior.

Dia membimbing Son Heung-min dkk dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2024 pada Maret lalu.

Setelah berhasil mempersembahkan 4 poin dari imbang 1-1 dan menang 3-0 atas Thailand, pria berusia 55 tahun itu mencuat sebagai kandidat terkuat untuk menjadi pelatih permanen timnas senior.

Hwang sempat malu-malu kucing dengan mengatakan tak tertarik melatih Timnas Korea Selatan.

Meski begitu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada federasi sepak bola negaranya.

"Saya yakin Asosiasi Sepak Bola Korea akan mengambil keputusan yang baik mengenai hal itu. Bukan hak saya untuk mengatakannya," kata Hwang dalam persiapan Timnas U-23 Korea Selatan menghadapi Piala Asia U-23 2024.

Dia menambahkan, "Saya harus terus bergerak bersama para pemain saya di sini menuju tujuan kami berikutnya."

Ternyata, gerak Hwang dan timnas mudanya kini telah dihentikan Shin Tae-yong di Qatar.

Tujuan atau targetnya untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 pun buyar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
7
6
0
1
13
2
11
18
2
Man. City
7
5
2
0
17
8
9
17
3
Arsenal
7
5
2
0
15
6
9
17
4
Chelsea
6
4
1
1
15
7
8
13
5
Aston Villa
6
4
1
1
12
9
3
13
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas