Garuda Muda Menuju Olimpiade Paris, Lolos Jika Menang Lawan Uzbekistan di Semifinal AFC U23
Garuda Muda kini menatap olimpiade Paris setelah dipastikan menjadi semifinalis Piala Asia U23 2024 setelah menang atas Korea Selatan
Editor: Muhammad Barir
Ernando Ari pun mengatakan bahwa ia memang sengaja ingin menjadi algojo dalam babak penalti itu.
Hal tersebut dilakukan kiper kelahiran Semarang itu untuk menebus kesalahannya beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Ernando pernah gagal menjadi penendang penalti saat final AFF U-23 2023.
Kala itu, Indonesia harus kalah 5-6 dari Vietnam, usai Ernando gagal menyarangkan si kulit bundar.
"Di pertandingan ini saya bisa menggagalkan penalti karena saya ingin membayar kegagalan saya di Piala AFF," kata Ernando, usai pertandingan.
Pada saat itu, Ernando pun merasa bersalah, termasuk kepada sang pelatih Shin Tae-yong. Bahkan, ia pun mengatakan bahwa pelatih asal Korea Selatan itu merasa sedih usai gagal memastikan gelar juara AFF U-23 2023.
Lebih lanjut, pemain berpostur 178 cm itu pun berambisi untuk meraih gelar juara di ajang kali ini untuk dipersembahkan kepada sang juru taktik.
"Di (Piala AFF) saya gagal mencetak gol yang membuat coach Shin sedih dan sekarang saya ingin membayarnya dengan menjadi juara di turnamen ini untuk Shin Tae-yong," tegas Ernando.
Ernando Ari pun mengucapkan rasa bersyukurnya atas pencapaian Garuda Muda sebagai debutan di Piala Asia U-23.
Pemain kelahiran 27 Februari 2002 itu pun masih menjaga asa untuk bisa menciptakan sejarah baru, yaitu menjadi juara Asia di kelompok umur.
"Saya bersyukur kepada Tuhan, berterima kasih kepada keluarga, pelatih, semua ofisial, dan teman-teman di tim, saya hanya ingin mengatakan kami punya perjalanan baru, kami punya target besar untuk menjadi juara di sini," ungkap Ernando Ari.
Terkait Indonesia yang mengalahkan Korea Selatan, Shin Tae-yong mengaku pertandingan ini sebagai laga yang berat karena dia telah menghentikan rekor negaranya sendiri.
"Jujur perasaan saya adalah jika Korea melaju untuk ke-10 kalinya berturut-turut, itu akan menjadi rekor yang tidak akan pernah dipecahkan di dunia," kata Shin Tae-yong dilansir dari ChosunBiz.
Lebih lanjut ia meminta maaf kepada rakyat Korea Selatan. Akan tetapi ia menjelaskan bahwa ia berusaha membuat nama Korea Selatan harum di Indonesia.
"Saya minta maaf kepada rakyat Republik Korea. Saya benar-benar minta maaf. Dunia kompetisi dingin," kata Shin Tae-yong.