PDRM Sebut Ada Kesamaan Modus Penyerangan Faisal Halim dan 2 Pemain Timnas Malaysia Lainnya
Polisi Diraja Malaysia (PDRM) buka suara terkait 3 modus operandi yang digunakan dalam serangan terhadap tiga pemain Timnas Malaysia tersebut
Penulis: Bobby W
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari belakangan ini teror mengerikan kepada para pemain Timnas Malaysia mewarnai carut-marutnya sepakbola di Negeri Jiran.
Adapun tiga pemain timnas yang berjuluk Harimau Malaya tersebut adalah Faisal Halim, Akhyar Rashid, dan Safiq Rahim.
Nasib paling apes diterima oleh Faisal Halim yang menjadi korban penyiraman air keras pada Minggu (5/5/2024) sore di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Damansara, Selangor, Malaysia.
Faisal yang kala itu tengah berjalan-jalan bersama keluarganya, tiba-tiba disiram oleh OTK yang mengendarai sepeda motor.
Sebelum Faisal, ada nama striker Terengganu FC, Akhyar Rashid yang jadi korban perampokan serta mendapatkan pukulan di kepala dan kaki sampai dijahit.
Tak berhenti pada Faisal dan Akhyar, pada Selasa (7/5/2024) malam giliran pemain Johor Darul Ta'zim Safiq Rahim yang menjadi korban.
Ia diserang 2 OTK saat dirinya sedang mengendarai mobil Honda City miliknya di dekat pusat latihan klub di Jalan Seri Gelam.
Dua orang tersebut mencegatnya dan kemudian memukul kendaraannya hingga hancur di sejumlah bagian menggunakan palu.
Saat Safiq mencoba memundurkan mobilnya, kedua pria yang mengendarai sepeda motor itu pun melarikan diri dari lokasi kejadian.
Melihat 3 modus operandi yang digunakan dalam serangan terhadap tiga pemain sepakbola timnas Malaysia tersebut, Polisi Diraja Malaysia (PDRM) atau dalam bahasa Indonesia disebut Kepolisian Kerajaan Malaysia pun buka suara.
Diwakili Direktur Reserse Kriminal Bukit Aman, Datuk Seri Mohd Shuhaily Mohd Zain, PDRM menilai adanya kesamaan skema penyerangan Faisal Halim, Akhyar Rashid, dan Safiq Rahim.
Baca juga: Kembali Bertambah, 3 Pemain Timnas Malaysia Mendapat Teror dari OTK, Terbaru Safiq Rahim
Seperti yang dikutip Tribunnews.com dari Astro Awani, hal tersebut diungkapkan Mohd Zain dalam sebuah konferensi pers khusus di Bukit Aman pada hari Rabu (8/5/2024) ini.
“Penyelidikan polisi mengidentifikasi adanya kesamaan modus operandi yang digunakan, yakni melibatkan dua orang, dan korban sama-sama diikuti sebelum penyerangan dilakukan." terang Mohd Zain.
"Dalam hal ini, saya ingin mengingatkan bagi para pemain timnas dan liga, jika Anda melihat sesuatu yang tidak lazim, segera ambil langkah berjaga-jaga," ungkapnya.
Mengomentari lebih lanjut, Mohd Zain mengatakan polisi menemukan pola serangan yang berlaku setiap dua hari.
"Serangan kedua berlaku dua hari selepas serangan pertama. Begitu juga dengan serangan ketiga yang berlaku dua hari selepas serangan kedua."
"Itu adalah 'pola' yang dapat kita lihat dan kami berharap ini adalah yang terakhir. Polis akan melakukan segala yang diperlukan untuk menjejaki pihak yang menyerang ketiga pemain kebangsaan ini," tegasnya.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.