Sumardji Sesalkan Sikap Pengamat dan Warganet yang Turut Jatuhkan Mental Pemain Skuad Garuda Muda
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji turut bicara soal kondisi para pemain Timnas Indonesia U-23 yang gagal tampil di Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji turut bicara soal kondisi para pemain Timnas Indonesia U-23 yang gagal tampil di Olimpiade Paris 2024.
Menurut Sumardji dua kali kekalahan secara beruntun di semifinal dan perebutan peringkat ketiga telah membuat mental Rizki Ridho dkk. mulai menurun.
Kondisi tersebut membuat dirinya, pelatih hingga seluruh ofisial terus memberikan semangat di tengah kondisi fisik yang juga keletihan jelang tampil di babak playoff kontra Guinea.
“Dua kali berturut-turut kita kalah, di semifinal, lalu perebutan (tempat ketiga) sama Irak,” kata Sumardji di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Sabtu (11/5/2024),
“Nah, pada saat playoff kan tentu kita harus membangkitkan semangat pemain itu kan berat sekali,” sambungnya.
Di saat seluruh ofisial terus menyemangati para pemain agar mental bertanding kembali meningkat jelang tampil lawan Guinea, di waktu yang bersamaan ada pengamat dan warganet yang justru menyalahkan pemain.
Kondisi tersebut dikatakan Sumardji justru berdampak kepada mental pemain yang ‘diserang’.
Terlebih skuad Garuda masih dihuni pemain-pemain yang berusia di bawah 22 tahun.
“Di sisi lain ada juga dari pengamat, dari mana2, ada serangan-serangan yang kira-kira membuat mental para pemain menurun,” ujar Sumardji.
“ita kan harus tahu bahwa anak-anak ini kan usianya baru 22 ke bawah sehingga dari sisi mental ada sebagian yang goyang sehingga ini bagian dari untuk membangun anak-anak kita semua. Ketika anak-anak lagi berjuang mati-matian jangan pengamat ini juga menyerang,” sambungnya.
Pun dengan netizen atau warganet yang turut menyerang secara personal kepada pemain Timnas Indonesia U-23 yang dinilainya melakukan kesalahan.
Sumardji berharap ‘serangan’ dari warganet harus bisa terkontrol, apalagi Timnas Indonesia kedepannya banyak mengikuti turnamen-turnamen yang tentunya juga membutuhkan suport positif dari masyarakat Indonesia.
“Netizen juga menyerang secara person itu tidak baik ya. Perlu saya sampaikan sebagai evaluasi saya karena kan tidak mungkin saya sampaikan person to person kepada netizen. Teman-teman media yang harus bantu kami karena masih banyak lagi turnamen-turnamen yang harus kami hadapi dikemudian hari,” pungkasnya.