Wacana Penghapusan VAR di Liga Inggris Mencuat, Harga Mahal Tak Sebanding dengan Output
Wacana penghapusan VAR di Liga Inggris mencuat setelah Wolverhamton Wanderes (Wolves) mengajukan mosi untuk membatalkan VAR di Liga Inggris.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Wacana penghapusan VAR di Liga Inggris mencuat. Pertemuan 20 klub akan digelar bulan depan untuk dilakukan pemungutan suara, apakah akan tetap digunakan atau di stop pada musim depan.
Wacana tersebut mencuat setelah Wolverhamton Wanderes (Wolves) mengajukan mosi untuk menghapuskan VAR di Liga Inggris.
Dalam resolusinya itu, Wolves menyebut VAR telah banyak menyebabkan konsekuensi negatif yang tidak diinginkan yang merusak hubungan antara penggemar dan sepak bola.
Untuk diingat, VAR diperkenalkan pada tahun 2019 untuk membantu ofisial di lapangan dalam mengambil keputusan penting dalam pertandingan.
Namun demikian, dalam penggunaannya ada sejumlah insiden kontroversial yang melibatkan teknologi tersebut pada musim ini.
Wolves termasuk klub yang paling sering dirugikan oleh VAR sejak digunakan di Liga Inggris pada 2019/2020 silam. Menurut ESPN, klub kedua yang paling sering dirugikan oleh VAR adalah Arsenal.
Momen yang dialami Wolves termasuk saat kegagalan VAR dalam memberikan penalti pada masa tambahan waktu saat melawan Manchester United di awal musim.
Baca juga: Sorotan Liga Inggris Pekan Terakhir: Manchester City di Ambang Sejarah, Haaland Sulit Dikejar
Pasca kejadian itu, wasit yang bertugas kala itu, yakni Simon Hooper dan Michael Salisbury, sempat dibebas tugaskan di pekan selanjutnya.
Wolves menilai, harga mahal yang dikeluarkan untuk biaya VAR tak sebanding dengan output yang dihasilkan.
"Tidak ada salahnya. Kami semua hanya mencari hasil terbaik untuk sepak bola dan semua pemangku kepentingan telah bekerja keras untuk mencoba dan menjadikan pengenalan teknologi tambahan sukses."
"Namun, setelah lima musim VAR di Liga Premier, sekarang saatnya untuk perdebatan konstruktif dan kritis mengenai masa depannya."
"Posisi kami adalah bahwa harga yang kami bayar untuk sedikit peningkatan akurasi bertentangan dengan semangat permainan kami, dan sebagai hasilnya kami harus menghapusnya mulai musim 2024/25 dan seterusnya," jelas pernyataan Wolves, dikutip dari ESPN.
Wolves setidaknya butuh dukungan dari 13 klub lain untuk mewujudkan keinginan mereka.
Pemungutan suara akan digelar pada rapat umum tahunan 6 Juni mendatang.
Baca juga: Klasemen Liga Inggris Terbaru: Chelsea Finis di Zona Eropa, Nasib Man United di Final Piala FA
Namun itu tidak akan mudah. Liga Inggris sendiri menentang usulan tersebut dan akan menekan klub untuk terus menggunakan VAR sebagai bagian yang terus berkembang dalam permainan.
"Liga Premier dapat mengonfirmasi bahwa mereka akan memfasilitasi diskusi mengenai VAR dengan klub-klub kami pada rapat umum tahunan bulan depan," bunyi pernyataan tersebut.
"Klub berhak untuk mengajukan proposal pada rapat pemegang saham dan kami mengakui kekhawatiran dan permasalahan seputar penggunaan VAR."
Liga sepenuhnya mendukung penggunaan VAR dan tetap berkomitmen, bersama PGMOL, untuk terus melakukan perbaikan pada sistem demi kepentingan permainan dan penggemar.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.