Federasi Palestina Tabuh Genderang Perang di Sepak Bola, FIFA Pertimbangkan Coret Israel
Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) baru-baru ini mencoba menabuh genderang perang agar FIFA mencoret keanggotaan Israel.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) baru-baru ini mencoba menabuh genderang perang agar FIFA mencoret keanggotaan Israel.
Presiden PFA, Jibril Rajoub, menjadi pihak terdepan yang menyerukan agar Israel dicoret dari keanggotaan FIFA.
Adapun alasan PFA ingin FIFA mendepak Israel karena alasan perang kemanusiaan antara kedua belah pihak yang tak kunjung selesai.
Ditambah, PFA menilai Israel telah melakukan pelanggaran besar dalam hal kemanusiaan, tapi posisinya seakan tak tergoyahkan.
Terutama di dunia sepak bola, di mana Israel masih sangat aktif berpartisipasi di kompetisi apapun pada jenjang usia berapapun.
Baca juga: Asosiasi Sepak Bola Palestina Desak FIFA Beri Sanksi Israel, Bagaimana Sikap PSSI?
Berkaca dari hal itulah, PFA ingin FIFA secara tegas menghukum Israel sebagaimana mereka menjatuhi skorsing ke Rusia.
"Berapa banyak lagi penderitaan yang harus dialami keluarga sepak bola Palestina?" tanya Jibril Rajoub, dilansir BBC.
"Apakah FIFA menganggap beberapa perang lebih penting dibandingkan peran lainnya dan beberapa korban lebih penting?"
"Jelas saya meminta FIFA agar berdiri di posisi yang benar dalam sejarah, penderitaan jutaan orang termasuk ribuan pesepakbola, jelas layak mendapat perlakuan sama."
"Jika tidak sekarang, lalu kapan lagi tuan Presiden FIFA, keputusan sekarang ada di tangan anda," tegasnya.
Menindaklanjuti usulan dari PFA tersebut, FIFA dikabarkan akan segera menjadwalkan agenda darurat dalam waktu dekat.
Termasuk melakukan penilaian hukum terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan akhir.
Gianni Infantino selaku Presiden FIFA sendiri mengatakan pihaknya akan membahas hal itu pada kongres luar biasa, akhir Juli mendatang.
Infantino menegaskan keputusan akhir FIFA nantinya tidak akan tersandera oleh kepentingan politik.
"Sepak bola tidak boleh menjadi sandera politik dan selalu menjadi sarana perdamaian," tegas Infantino.
"Sepak bola juga menjadi sumber harapan, kekuatan hal positif, lalu mempersatukan masyarakat ketimbang memecah belah,"
"Penilaian hukum pada masalah ini tentu perlu masukan dan klaim dari kedua asosiasi anggota,"
"Selanjutnya, hasil analisisnya nantu akan direkomendasikan dan diteruskan ke pihak dewan FIFA," tukasnya.
Respons yang diberikan Infantino seakan menjadi bentuk tindak lanjut pihak FIFA dalam mendengar usulan anggotanya.
Isu pencoretan Israel dari keanggotaan FIFA diprediksi akan terus bergulir sampai agenda kongres luar biasa bulan depan.
Hal menarik dari adanya isu ini yakni perihak status Israel yang akan berlaga di Olimpiade Paris 2024 cabor sepak bola putra.
Diketahui, sepak bola Israel sudah dipastikan lolos ke babak penyisihan grup di Olimpiade Paris yang digelar Juli mendatang.
Israel bergabung dengan Jepang, Paraguay, dan Mali di Grup D Olimpiade Paris 2024.
Jelang beberapa bulan digelarnya agenda Olimpiade tersebut, mencuatnya isu dikeluarkannya Israel dari FIFA tentu membuat situasi menjadi runyam.
Khususnya bagi sepak bola Israel yang kini tengah mempersiapkan diri untuk bertarung di Olimpiade Paris 2024.
Jika sampai dikeluarkan dari keanggotaan FIFA, Israel otomatis juga akan dicoret keterlibatannya di berbagai turnamen.
Termasuk di cabor sepak bola putra Olimpiade edisi kali ini yang akan digelar di Paris, dua bulan lagi.
Layak dinanti, seperti apa perkembangan dari isu yang tengah bergulir di tubuh FIFA ini menyoal keanggotaan Israel?
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.