AFC Ungkap Alasan Laga Timnas Indonesia dan Vietnam Tak Digelar Serentak
Pihak Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memberikan penjelasannya mengapa laga Timnas Indonesia dan Vietnam tak digelar secara serentak.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Datuk Seri Windsor Paul John mengungkapkan alasan mengapa beberapa laga matchday pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026 tak dimainkan secara serentak.
Beberapa laga dalam satu grup tak dimainkan secara serentak, seperti Malaysia vs Taiwan dan Oman vs Kirgistan di grup D, lalu juga Timnas Indonesia vs Filipina dan Irak vs Vietnam di grup F.
Jadwal Timnas Indonesia melawan Filipina dimainkan pada Rabu (11/6) pukul 19.30 WIB.
Sedangkan Vietnam menyambangi markas Irak dengan mengambil waktu kick off pada Kamis (12/6) pukul 01.00 WIB.
Timnas Indonesia dan Vietnam sedang memperebutkan satu tiket terakhir dari Grup F untuk menemani Irak menuju putaran berikutnya.
Dengan bermain di waktu yang berbeda, Timnas Indonesia perpotensi mengubur mimpi Vietnam untuk dapat lolos.
Syaratnya, Timnas Indonesia wajib menang atas Filipina pada matchday pamungkas nanti. Jika hal itu benar terjadi, hasil apapun yang diperoleh Vietnam tak akan berpengaruh.
Hal ini karena Timnas Indonesia unggul satu poin dari Vietnam di Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca juga: Melonjaknya Harga Tiket Timnas Indonesia, Komisi II DPR Kritik Setneg dan Pengelola GBK
Terkait alasan pertandingan penentuan tidak bisa digelar secara serentak, pihak AFC akhirnya memberikan penjelasan.
Hal itu diungkapkan oleh Datuk Seri Windsor Paul John selaku Sekretaris Jendral AFC.
Menurut Datuk Seri Windsor, pihaknya menemui beberapa kendala perbedaan waktu.
Lebih lanjut, Datuk juga memiliki kendala waktu antara tim yang bertanding dan hak siar televisi yang dipegang oleh tiap negara.
"AFC tidak dapat melaksanakan itu (laga pamungkas secara serentak) kerana perbedaan waktu antara pasukan yang bertanding dan hak siaran televisi yang dipegang oleh negara masing-masing.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.