Melonjaknya Harga Tiket Timnas Indonesia, Komisi II DPR Kritik Setneg dan Pengelola GBK
Anggota Komisi II DPR, Rezka Oktoberia, mengkritik harga tiket pertandingan sepak bola timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK).
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Barir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anggota Komisi II DPR, Rezka Oktoberia, mengkritik harga tiket pertandingan sepak bola timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) yang dijual sangat mahal.
Hal tersebut ditanyakan Rezka kepada pihak Sekretariat Negara (Setneg).
Rezka awalnya menyinggung Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) yang merupakan badan layanan umum di bawah satuan kerja Kemensetneg.
"PPK Gelora Bung Karno, saya mau bertanya, Pak, ini untuk cost atau biaya sewa dari kita untuk timnas kita bertanding secara resmi itu anggarannya atau biaya berapa ya, Pak? Karena, kenapa tiket untuk nonton bola timnas kita di GBK itu harganya sangat mahal?" tanya Legislator Partai Demokrat itu dalam Rapat Dengar Pendapat Bersama Setneg, Setkab, KSP, dan BPIP di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Rezka mengatakan ingin mengetahui harga sewa GBK untuk pertandingan timnas.
"Berapa anggaran atau biayanya GBK untuk digunakan oleh timnas kita bermain bertanding secara resmi," tandasnya.
Sebelumnya, – Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi turut buka suara terkait naiknya harga tiket Timnas Indonesia saat menjamu Irak pada kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup F di SUGBK, Senayan, Jakarta, 6 Juni 2024.
Harga tiket termurah pada laga tersebut dibanderol Rp 250 ribu, sementara yang paling mahal seharga Rp 1 juta 250 ribu.
Sebelumya PSSI menjual tiket saat menjamu Vietnam di SUGBK dengan harga paling murah Rp 100 ribu dan paling mahal Rp 750 ribu.
Yunus Nusi mengatakan naiknya harga tiket tidak dipermasalahkan suporter, karena mereka juga sangat ingin membantu skuad Garuda.
“Kami yakin teman-teman suporter tidak akan mempermasalahkan harganya karena mereka juga paham bahwa Timnas juga butuh dukungan yang kuat,” kata Yunus Nusi.
“Timnas juga pasti akan memberikan yang terbaik di lapangan untuk kemajuan sepakbola Indonesia, mereka juga bertanding dengan semangat yang sangat tinggi,” sambungnya.
Hal senada juga sebelumnya diutarakan anggota komite eksekutif PSSI, Arya Sinulingga.
Arya menyebut pemasukan tiket juga akan diperlukan untuk keperluan Timnas Indonesia, apalagi tim besutan Shin Tae-yong tersebut kini mempunyai kan besar untuk lolos ke babak ketiga Kualifikasi PIala Dunia 2026 Zona Asia.
Di mana pada ajang tersebut akan banyak pertandingan lagi yang harus dijalani skuad Garuda.
“Perlu kalian tahu, ini memang berat sekali bagi kita PSSI untuk membuat harga seperti sekarang ini. Kenapa, karena kalau Timnas-nya makin kuat, butuh pendanaan makin besar," kata Arya, Kamis (16/5/2024).
“Contoh kemarin, kalau kemarin kita hanya sampai tidak lolos ke putaran kedua atau delapan besar di Piala Asia U-23, maka kita cukup sampai di sini, ini tidak. Lolos ke delapan besar Piala Asia U-23, itu butuh pendanaan lagi. Menginapnya, semuanya. Habis itu masuk semifinal lagi, tambah lagi, menginapnya, akomodasi, hotelnya, dan sebagainya,”
“Habis itu, kita harus ikut lagi ke perebutan peringkat ketiga dan keempat, tambah lagi pendanaannya. Karena kita mengejar Olimpiade Paris 2024, ketika kita kalah kemarin (vs Irak U-23), kita masuk play-off. Butuh lagi pendanaan lagi, naik pesawat, kemudian akomodasi, dan sebagainya. Yang tadinya cukup mungkin dari Doha, Qatar, ini ke Paris, Prancis, lalu ke Indonesia,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.