TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Timnas Prancis di Euro 2024 sedikit terganggung dengan situasi di negara tersebut.

Di saat Timnas Prancis akan melakoni laga perdana melawan Austria, urusan di luar lapangan malah merecoki persiapan Kylian Mbappe dan kolega.

Partai Partai Reli Nasional pimpinan Marine Le Pen awal bulan ini memenangkan pemilu Uni Eropa. Partai itu dianggap anti-imigran dan antiglobalisasi.

Hal itu kemudian mendorong Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pembubaran parlemen negaranya dan menyerukan pemilu legislatif secepatnya.

Keputusan Macron yang mengejutkan memicu gejolak politik di Prancis dan menawarkan kesempatan kepada kelompok sayap kanan untuk mendapatkan kekuatan politik yang nyata setelah bertahun-tahun absen.

Jika partai Reli Nasional (RN) yang dipimpin Le Pen memenangkan mayoritas di parlemen, Macron tidak akan mempunyai banyak pengaruh dalam urusan dalam negeri.

Situasi politik di Prancis itu turut mendapat komentar dari penggawa Les Bleus, di antaranya Marcus Thuram dan Mbappe.

Baca juga: Harry Kane Tak Kuasa, Giliran Kylian Mbappe Mencoba Putus Siklus Bagi-bagi Gol di Euro 2024

Thuram mendesak agar masyarakat Prancis tak memilih partai ekstrimis pimpinan Marine Le Pen.

"Kami menerima berita [bahwa partai Le Pen memenangkan pemilu] setelah pertandingan persahabatan dengan Kanada dan kami terkejut. Inilah kenyataan menyedihkan yang terjadi di masyarakat kita."

"Seperti yang dikatakan Ousmane Dembelé, kita harus berjuang dan memilih sebagai warga negara agar RN (Reli Nasional) tidak menang atau lolos," kata Thuram dalam konferensi pers, pada Sabtu (15/6/2024) kemarin.

Apa yang disampaikan pemain Inter Milan itu mendapat dukungan dari sang kapten, Kylian Mbappe.

Mbappe berani pasang badan dan seolah menunjukkan kesolidan di dalam skuad Timnas Prancis saat ini.

Pemain yang baru bergabung dengan Real Madrid itu menilai apa yang disampaikan rekannya, Marcus Thuram sama sekali tidak kelewat batas.

"Saya menganut nilai-nilai yang sama dengan Marcus,"kata Mbappé, kapten Prancis, dalam konferensi pers jelang laga perdana melawan Austria.

"Tentu saja saya mendukungnya. Bagi saya, dia belum bertindak terlalu jauh. Ini adalah kebebasan berpendapat, dan saya berada di pihaknya," jelas Mbappe.

Baca juga: Perbandingan Gaji Mbappe vs Ronaldo di Real Madrid: Beda Era, Ibarat Bumi dengan Langit

Mbappe pun juga mengajak agar warga Prancis menggunakan hak suaranya dengan bijak dengan tak memenangkan partai ekstrimis.

"Kami [tim Perancis] adalah warga negara, kami tidak dapat terputus dari dunia di sekitar kami. Kami tahu bahwa kami berada dalam situasi yang penting bagi negara kami, situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

"Saya ingin menyampaikan pesan kepada rakyat Perancis. gerbang kekuasaan, kita mempunyai kesempatan untuk memilih masa depan negara kita,"

"Saya menyerukan kepada semua generasi muda untuk pergi dan memilih, untuk memahami gawatnya situasi ini. Saya berharap suara saya bergema sejauh mungkin. Saya harap kita masih bangga mengenakan jersey ini pada 7 Juli," jelas Mbappe.

Prancis menatap pemilihan umum legislatif yang digelar dua putaran. Putaran pertama digelar 30 Juni 2024 dan putaran kedua pada 7 Juli.

(Tribunnews.com/Tio)