Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Dua Fakta Pilu Tersingkirnya Italia di 16 Besar Euro 2024: Sejarah Emas Gli Azzurri Runtuh

Dua fakta pilu langsung mewarnai terhentinya langkah Italia di 16 besar Euro 2024, sejarah emas sepak bola Negeri Pizza pun seketika runtuh.

Penulis: Dwi Setiawan
zoom-in Dua Fakta Pilu Tersingkirnya Italia di 16 Besar Euro 2024: Sejarah Emas Gli Azzurri Runtuh
AFP/CHRISTOPHE SIMON
Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti dikeluarkan dari lapangan oleh wasit Belanda Danny Makkelie selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Kroasia dan Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024. (Photo by Christophe SIMON / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Dua fakta pilu langsung mewarnai terhentinya langkah Italia di 16 besar Euro 2024.

Seperti diketahui Italia baru saja mengalami kekalahan mengejutkan saat tersingkir di tangan Swiss, Sabtu (29/6/2024) malam WIB.

Dalam laga pembuka 16 besar Euro 2024, Italia tampil kurang impresif dan akhirnya kalah jumpa Swiss.

Gol Remo Freuler (37') dan Ruben Vargas (46') pun menjadi biang kerok kekalahan Italia di tangan Swiss.

Kekalahan dua gol tanpa balas atas Swiss otomatis membuat langkah Italia terhenti di 16 besar Euro 2024.

Terhentinya langkah Italia di babak tersebut secara tidak langsung juga menghancurkan impian Gli Azzuri.

Baca juga: Hasil 16 Besar Euro 2024: Permalukan Italia 2-0, Kejutan Swiss Ambyarkan Mimpi Juara Bertahan

Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti dikeluarkan dari lapangan oleh wasit Belanda Danny Makkelie selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Kroasia dan Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024. (Photo by Christophe SIMON / AFP)
Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti dikeluarkan dari lapangan oleh wasit Belanda Danny Makkelie selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Kroasia dan Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024. (Photo by Christophe SIMON / AFP) (AFP/CHRISTOPHE SIMON)

Italia yang berstatus sebagai juara bertahan seakan dipaksa untuk menerima kenyataan pilu di Euro 2024.

BERITA REKOMENDASI

Dan kenyataan pilu yang dirasakan Italia yakni gagal mempertahankan gelar juara Euro edisi sebelumnya.

Misi untuk menambah koleksi trofi Euro dari dua gelar menjadi tiga pun akhirnya sirna seketika.

Harapan untuk bisa menyamai jumlah trofi Euro terbanyak yang dipegang Jerman dan Spanyol juga tertunda.

Mau tidak mau, Italia harus berjuang kembali untuk merebut gelar juara Euro pada edisi selanjutnya.

Selain itu, kesempatan untuk menyamai rekor Spanyol sebagai satu-satunya negara yang mampu mempertahankan gelar juara Euro dalam edisi beruntun otomatis melayang.

Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti bereaksi di lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Italia di Arena AufSchalke di Gelsenkirchen pada 20 Juni 2024. - Spanyol memenangkan pertandingan 1-0. (Photo by Alberto PIZZOLI / AFP)
Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti bereaksi di lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Italia di Arena AufSchalke di Gelsenkirchen pada 20 Juni 2024. - Spanyol memenangkan pertandingan 1-0. (Photo by Alberto PIZZOLI / AFP) (AFP/ALBERTO PIZZOLI)

Dilansir Opta, setidaknya ada dua fakta pilu lain yang mewarnai nasib apes Italia tersingkir di 16 besar Euro.

Fakta pilu pertama yakni menyoal kegagalan Italia yang mencapai perempat final untuk pertama kalinya sejak 2004 silam.

Pada edisi Euro 2004 yang digelar di Portugal, Italia sendiri diketahui harus rela tersingkir di fase grup.

Meskipun demikian, Italia mampu memperbaiki catatannya itu dengan tampil apik di edisi-edisi berikutnya.

Bahkan pada edisi 2012, Italia sempat mampu mencapai final sebelum akhirnya dilahap Spanyol.

Dan pada edisi terakhir yang berlangsung di Inggris, Italia membuktikan diri tampil sebagai juaranya.

Namun, rentetan tren gemilang itu akhirnya sirna ketika Italia harus tersingkir di 16 besar Euro 2024.

Bek Italia Giorgio Chiellini mengangkat trofi Kejuaraan Eropa selama presentasi setelah Italia memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021.
Bek Italia Giorgio Chiellini mengangkat trofi Kejuaraan Eropa selama presentasi setelah Italia memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. (MICHAEL REGAN / POOL / AFP)

Sekali lagi, untuk pertama kalinya bagi Italia gagal tampil di perempat final setelah mampu lolos babak tersebut dalam empat edisi terakhirnya.

Lalu, fakta pilu kedua yakni soal runtuhnya sejarah emas yang selama ini ditorehkan Italia di Euro.

Untuk pertama kalinya, Italia merasakan pahitnya dua kekalahan dalam satu edisi turnamen Euro.

Sebelumnya, Italia tidak pernah sekalipun menelan dua kekalahan di satu edisi Euro dalam sejarah.

Sekalipun baru memenangkan dua gelar, tapi Italia tidak pernah kalah lebih dari satu kali dalam sejarah Euro.

Hanya saja sejarah emas itu akhirnya ternodai setelah Italia kalah dua kali di Euro 2024.

Tepatnya kalah masing-masing melawan Spanyol dengan skor 1-0 di babak penyisihan, lalu bertemu Swiss di 16 besar.

Itulah catatan pilu yang harus dirasakan Italia yang dilatih Luciano Spalleti di babak 16 besar Euro 2024.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
2
10
15
2
Man. City
6
4
2
0
14
6
8
14
3
Arsenal
6
4
2
0
12
5
7
14
4
Chelsea
6
4
1
1
15
7
8
13
5
Aston Villa
6
4
1
1
12
9
3
13
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas