Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Sorotan Hasil Euro 2024: Kena Sial Kutukan Juara Bertahan, Spaletti Akui Italia Penakut

Senasib dengan Spanyol dan Portugal, Timnas Italia secara mengejutkan juga terkena kutukan juara bertahan di Euro 2024.

Penulis: Dwi Setiawan
zoom-in Sorotan Hasil Euro 2024: Kena Sial Kutukan Juara Bertahan, Spaletti Akui Italia Penakut
AFP/CHRISTOPHE SIMON
Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti dikeluarkan dari lapangan oleh wasit Belanda Danny Makkelie selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Kroasia dan Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024. (Photo by Christophe SIMON / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Italia secara mengejutkan terkena kutukan juara bertahan di Euro 2024.

Dalam dua edisi sebelumnya, dua juara bertahan yakni Spanyol dan Portugal secara mengejutkan kompak tersingkir di 16 besar.

Spanyol yang menjadi juara bertahan edisi 2016 tersingkir di tangan Italia pada babak pertama fase gugur.

Kekalahan dengan skor dua gol tanpa balas dari Italia akhirnya menghentikan laju Spanyol.

Empat tahun berselang, gantian Portugal yang menjadi korban dari kutukan juara bertahan di Euro 2020.

Portugal selaku juara bertahan kandas dengan skor satu gol tak berbalas saat melawan Belgia di 16 besar.

Kegagalan Spanyol dan Portugal yang terhenti di fase pertama babak sistem gugur seakan diikuti Italia.

Baca juga: Hasil 16 Besar Euro 2024: Permalukan Italia 2-0, Kejutan Swiss Ambyarkan Mimpi Juara Bertahan

BERITA REKOMENDASI

Italia selaku juara bertahan Euro 2024 dipaksa angkat koper setelah dipecundangi Swiss di 16 besar.

Skor dua gol tanpa balas jadi pil pahit kekalahan yang harus ditelan Italia, Sabtu (29/6/2024) tadi malam.

Kekalahan tersebut membuat Italia harus mengubur impiannya untuk mempertahankan gelar Euro 2024.

Disisi lain, tersingkirnya Italia seakan mempertegas kutukan sial juara bertahan dalam tiga edisi beruntun.

Italia seakan menyusul Spanyol dan Portugal yang sudah terkena sial tersingkir di 16 besar ketika berstatus sebagai juara bertahan.

Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalleti pun memberikan komentarnya setelah timnya gagal ke 8 besar.

Ada beberapa sorotan yang diamati Spaletti ketika Italia tak bisa berbuat banyak melawan Swiss.

Salah satunya dalam hal tempo dan intensitas permainan yang dimainkan Italia.

Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti dikeluarkan dari lapangan oleh wasit Belanda Danny Makkelie selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Kroasia dan Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024. (Photo by Christophe SIMON / AFP)
Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti dikeluarkan dari lapangan oleh wasit Belanda Danny Makkelie selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Kroasia dan Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024. (Photo by Christophe SIMON / AFP) (AFP/CHRISTOPHE SIMON)

Eks pelatih Napoli itu merasa timnya terlalu takut untuk memainkan tempo melawan Swiss.

Hal itulah yang akhirnya menjadi bumerang bagi berujung pada tersingkirnya Italia di 16 besar.

"Saya pikir tim ini terlalu penakut terutama untuk memainkan tempo permainan," akui Spaletti dilansir Football Italia.

"Kami tidak melakukan pekerjaan dengan baik atau mempertahankan tempo tinggi,"

"Jelas jika anda tidak bisa memainkan tempo dan intensitas lebih tinggi, anda akan sulit bersaing,"

"Dan itulah yang terjadi pada kami yang seakan bermain dengan tempo di bawah standar melawan Swiss," tukasnya.

Pelatih kepala Spanyol Luis de la Fuente meneriakkan instruksi kepada para pemainnya dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Italia di Arena AufSchalke di Gelsenkirchen pada 20 Juni 2024. (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Pelatih kepala Spanyol Luis de la Fuente meneriakkan instruksi kepada para pemainnya dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Italia di Arena AufSchalke di Gelsenkirchen pada 20 Juni 2024. (Photo by OZAN KOSE / AFP) (AFP/OZAN KOSE)

Lebih lanjut, Spaletti merasa tidak senang dengan penampilan Italia terutama saat menelan kekalahan.

Hanya saja, dirinya tak ingin menyalahkan timnya atas kekalahan melawan Spanyol dan Swiss.

"Saya jelas tidak senang dengan penampilan tim hari ini dan saat bertemu Spanyol," jujur Spalleti.

"Pada laga sebelumnya, saya mencoba menyalahkan diri sendiri, terlepas dari pemilihan skuad,"

"Lalu pada laga ini, kami bereksperimen sedikit, namun hasilnya demikian, tapi ini bukan hal yang memalukan, kita sudah berjuang," tambahnya.

Dilansir Opta, setidaknya ada dua fakta pilu lain yang mewarnai nasib apes Italia tersingkir di 16 besar Euro.

Fakta pilu pertama yakni menyoal kegagalan Italia yang mencapai perempat final untuk pertama kalinya sejak 2004 silam.

Lalu, fakta pilu kedua yakni soal runtuhnya sejarah emas yang selama ini ditorehkan Italia di Euro.

Untuk pertama kalinya, Italia merasakan pahitnya dua kekalahan dalam satu edisi turnamen Euro.

Sebelumnya, Italia tidak pernah sekalipun menelan dua kekalahan di satu edisi Euro dalam sejarah.

Sekalipun baru memenangkan dua gelar, tapi Italia tidak pernah kalah lebih dari satu kali dalam sejarah Euro.

Hanya saja sejarah emas itu akhirnya ternodai setelah Italia kalah dua kali di Euro 2024 masing-masing melawan Spanyol dan Swiss.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
7
6
0
1
13
2
11
18
2
Man. City
7
5
2
0
17
8
9
17
3
Arsenal
7
5
2
0
15
6
9
17
4
Chelsea
6
4
1
1
15
7
8
13
5
Aston Villa
6
4
1
1
12
9
3
13
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas