Seumur Jagung di Persija Jakarta, Carlos Pena Catat Borok Liga 1
Pelatih anyar Persija Jakarta, Carlos Pena menyindir kompetisi Liga 1 yang terlalu banyak melakukan perubahan setiap musimnya,
Penulis: Guruh Putra Tama
TRIBUNNEWS.COM - Lepasnya Thomas Doll dari kursi pelatih Persija Jakarta tak membuat isu-isu panas di kubu Macan Kemayoran terhenti.
Persija Jakarta kini menunjuk Carlos Pena sebagai pelatih baru menggantikan Thomas Doll.
Meski baru seumur jagung berada di Persija Jakarta, Carlos Pena tak segan langsung memberikan komentar pedas.
Baca juga: Daftar 4 Pelatih Asing Berstatus Debutan di Liga 1 2024/2025, Satu Nama Eks Tim Liga Spanyol
Pelatih berdarah Spanyol itu secara khusus menyoroti aturan dan sistem yang ada di Liga 1.
Ia melihat masih banyak kekurangan yang ada di kompetisi tertinggi Indonesia ini.
Secara umum, Pena menyoroti seringnya Liga 1 berubah aturan.
Sebagaimana misal yang terjadi pada musim ini.
Liga 1 musim 2024/2025 bakal menggunakan sistem kompetisi penuh.
Akan ada 34 pertandingan yang dijalani setiap tim di Liga 1 musim ini, termasuk Persija Jakarta.
Hal ini tentu berbeda dengan musim lalu.
Di mana Liga 1 musim lalu menggunakan sistem Championship Series.
Artinya pemuncak klasemen di seri reguler belum tentu menjadi juara.
Selain itu, ada pula aturan pemain asing yang kembali berubah.
Musim ini tim Liga 1 diperkenankan menggunakan 8 pemain asing.
Di satu sisi, Carlos Pena maklum dengan hal itu.
Di matanya, Liga 1 masih dalam tahap perkembangan dan terus mencari yang terbaik.
Di sisi lain, ia mewanti-wanti agar perubahan tak terlalu sering terjadi.
Hal itu bisa berdampak buruk bagi kompetisi.
"Liga 1 memang saat ini sedang dalam proses perkembangan," ujar Carlos Pena di laman resmi klub.
"Menurut saya (Liga 1) memang terlalu banyak melakukan perubahan setiap musimnya."
"Saya rasa mereka harus lebih konsisten dalam banyak peraturan," sambungnya.
Pena juga mengomentari terkait perubahan peraturan yang tidak menguntungkan tim.
"Tidak baik jika peraturan selalu berubah setiap tahun," kata Pena.
"Karena memang ini tidak bagus untuk klub."
"Hal itupun tidak bagus untuk pemain dan lainnya."
"Jadi memang Liga 1 harus punya rencana jangka panjang," paparnya.
(Tribunnews.com/Guruh)