Rumor Transfer Pemain Keturunan Indonesia: Setelah Emil Audero, Como Dekati Kevin Diks
Rumor transfer pemain keturunan Indonesia hadir dari Kevin Diks yang diminati oleh Como 1907 setelah berhasil mendatangkan Emil Audero.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Rumor transfer pemain keturunan Indonesia hadir dari Kevin Diks yang diminati oleh klub asal Italia Como 1907 setelah berhasil mendatangkan Emil Audero.
Sinyal ketertarikan Como 1907 mendatangkan Kevin Diks diutarakan oleh jurnalis asal Italia, Nicolo Schira dalam unggahan Twitter (X).
"Kevin Diks semakin dekat ke Como dari FC Copenhagen," tulis Schira di Twitter pada Kamis (1/8/2024).
Sebelumnya, Como 1907 telah mengamankan pemain keturunan Indonesia lainnya, yakni Emil Audero.
Diketahui, baik Emil Audero dan Kevin Diks belum juga resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Meski demikian, Kevin Diks lebih terbuka ketimbang Emil Audero soal naturalisasi.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga sempat membahas soal Kevin Diks bersama Nathan Tjoe-A-On selepas laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia leg pertama antara Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam, Kamis (12/10/2023).
Hal itu dapat dilihat dari unggahan resmi Instagram pribadi Arya Sinulingga.
Namun, hingga saat ini belum ada kabar pasti mengenai naturalisasi Kevin Diks.
Baca juga: Ini Alasan Fabregas Rekrut Kiper Keturunan Indonesia Emil Audero ke Como 1907
Jika Como 1907 ingin mendatangkan jasa Kevin Diks, mereka harus siap merogoh kocek Rp69 miliar sebagai klausul pelepasannya, dikutip dari Transfermarkt.
Hal itu dikarenakan Kevin Diks masih memiliki kontrak hingga 2025 bersama klub Liga Denmark, FC Copenhagen.
Menilik data Transfermarkt, proses peluang terjadinya transfer Kevin Diks menuju Como 1907 cukup besar dengan angka 63 persen.
Untuk diketahui, Como 1907 merupakan klub yang dimiliki perusahaan Indonesia, yakni Michael Bambang Hartono atau pemilik Djarum Group.
Djarum Group mengambil alih saham Como 1907 dari pemilik sebelumnya melalui anak perusahaan, SENT Entertainment, yang berbasis di Inggris pada awal April 2019.