Rumah Mewah Lionel Messi Ditarget Aktivis Lingkungan, Hunian La Pulga Dianggap Ilegal
Rumah mewah Lionel Messi di Ibiza menjadi sasaran para aktivis lingkungan yang menuding hunian La Pulga dibangun secara ilegal.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Rumah mewah Lionel Messi yang ada di daerah Ibiza menjadi target serbuan para aktivis lingkungan.
Rumah Messi itu dianggap oleh para aktivis dibangun secara ilegal.
Aktivis lingkungan yang tergabung dalam grup Futuro Vegetal berhasil masuk hingga ke area belakang rumah mewah Messi itu.
Mereka ternyata membawa sebuah semprotan cat yang lantas digunakan untuk menyemprot tembok rumah La Pulga.
Mereka turut membawa poster yang berisi protes dan tuntutan.
Di antara tuntutan mereka adalah untuk menolong bumi dan menekan para orang kaya.
Dalam hal ini mereka menganggap Lionel Messi termasuk dalam daftar orang kaya.
Pasalnya harga rumah Messi di Ibiza itu memang luar biasa.
Rumah tersebut ditaksir memiliki nilai tak kurang dari 12 juta Dollar Amerika Serikat atau Rp 193 milyar.
Baca juga: Dianggap Berani Abaikan Lionel Messi, Bintang Muda Manchester United Langsung Bertindak
Pihak Futuro Vegetal juga memposting tindakan mereka kepada rumah mewah Messi di akun X resmi mereka, @FuturoVegetal.
Menurut mereka, para orang-orang kaya juga memproduksi banyak emisi karbon dari aktifitas yang dilakukan.
Untuk itu, mereka ingin para orang kaya bertindak nyata untuk mengurangi emisi karbon tersebut.
Terlepas dari itu, Lionel Messi belum mengambil tindakan apapun.
Pasalnya Messi sudah kembali fokus untuk segera berlaga lagi.
Ditambah lagi, Inter Miami akan memiliki pertandingan tak lama lagi.
Klub berjuluk The Herons itu akan berlaga di ajang Piala Liga Amerika Serikat.
Inter Miami akan menghadapi Toronto FC.
Pertandingan itu akan digelar pada 10 Agustus 2024 pukul 03.00 WIB.
Kemungkinan besar Messi akan terlibat dalam pertandingan tersebut.
Ia mulai pulih dari cedera pergelangan kaki yang didapat saat membela Argentina di Copa America lalu.
Messi sempat menangis di bangku cadangan karena tak bisa ikut membantu Argentina yang kala itu bersusah payah mencari gol kemenangan dari Kolombia waktu itu.
Meski sempat mengerang kesakitan, ia tetap bisa berakhir bahagia setelah Lautaro Martinez nyekor di menit 112 dan berhasil membawa Argentina juara dua kali beruntun.
(Tribunnews.com/Guruh)