Alarm Pochettino Jika Melatih Amerika Serikat, Kasus Jurgen Klinsmann Haram Terulang
Mauricio Pochettino dikabarkan menjadi pelatih Amerika Serikat mempersiapkan tim Piala Dunia 2026. Kejadian Jurgen Klinsmann bisa menjadi pelajaran.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Mauricio Pochettino tidak membutuhkan waktu lama untuk menganggur dari kursi kepelatihan. Setelah mengakhiri kerjasama dengan Chelsea pada musim panas ini, Poch, sapaan akrabnya, kabarnya akan menjadi juru taktik untuk Timnas Amerika Serikat.
Desas-desus berita tersebut disampaikan oleh pakar transfer pemain sepak bola, Fabrizio Romano melalui akun media sosial pribadinya pada Kamis (15/8/2024).
"Mauricio Pochettino menjadi pelatih baru Amerika Serikat (USMNT), memimpin Amerika Serikat ke Piala Dunia 2026," tulis Fabrizio.
"Setelah menghubungi beberapa pelatih, mantan pelatih Chelsea dan Tottenham itu menyetujui proposal dan proyek tersebut, menurut laporan di AS semalam," tambahnya.
Amerika Serikat bakal menjadi tuan rumah untuk acara sepak bola paling bergengsi di dunia itu pada tahun 2026.
Oleh karena itu, mereka ingin tampil lebih baik dibandingkan saat mengikuti Copa America 2024 yang mana tersingkir sejak penyisihan grup.
Pochettino adalah opsi ideal untuk saat ini. Pengalamannya di Eropa dan membina serta mengorbitkan pemain muda yang bisa menjadi andalan di masa depan.
Baca juga: 5 Kandidat Pengganti Southgate di Timnas Inggris: Howe dan Pochettino Mencuat, Termasuk Pep & Klopp
Amerika Serikat tidak kekurangan untuk hal itu.
Namun, satu hal yang harus dipelajari oleh Pochettino jika benar menjadi pelatih Amerika Serikat.
Yakni masalah budaya. Pochettino harus adaptasi dengan karakter sepak bola Amerika Serikat, termasuk bagaimana cara pemain mereka memainkan sepak bola.
Hal itu menjadi sorotan oleh mantan kiper Amerika Serikat, Tim Howard.
Satu dekade yang lalu, Amerika Serikat pernah dilatih oleh pelatih asing. Dia adalah Jurgen Klinsmann.
Jurgen Klinsmann ditunjuk menukangi Amerika Serikat agar bisa berkontribusi di Piala Dunia 2018.
Namun, misi itu kandas sebelum gelaran empat tahunan tersebut.