22 Tahun Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Tak Punya Stadion Layak, Pinjam Stadion di Bali
Alasannya karena stadion yang ada di Timor Leste dinyatakan tidak memenuhi standar untuk menggelar laga internasional.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timor Leste dulunya adalah bagian dari Indonesia bernama Timor Timur.
Timor Leste berpisah dari Indonesia dan menjadi negara merdeka pada 20 Mei 2002.
Di usia 22 tahun setelah lepas dari Indonesia, kondisi di Timor Leste masih memprihatinkan terutama soal sarana infrastruktur.
Stadion olahraga contohnya.
Timor Leste kini harus numpang di Indonesia untuk menggelar event internasional.
Pinjam Stadion di Bali
Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, akan menjadi kandang Timnas Sepak Bola Timor Leste.
Stadion ini akan tetap "sibuk" meski kompetisi Liga 1 2024-2025 memasuki masa jeda internasional.
Stadion yang terletak di Gianyar, Bali, tersebut akan digunakan sebagai tempat laga penting Timor Leste menjalani playoff kualifikasi Piala Asia 2027.
Tim Timor Leste akan menjamu Timnas Mongolia yang akan digelar Kamis (5/9/2024) pukul 15.30 WITA mendatang.
Timor Leste memilih stadion berkapasitas 30 ribu penonton tersebut.
Alasannya karena stadion yang ada di Timor Leste dinyatakan tidak memenuhi standar untuk menggelar laga internasional.
Keputusan ini juga menunjukkan hubungan erat antara Timor Leste dan Indonesia dalam mendukung perkembangan sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Media Officer Bali United, Alexander Maha Putra, membenarkan bahwa Stadion Kapten I Wayan Dipta kembali menjadi tempat laga internasional.
"Benar, tanggal 5 September nanti di Stadion Dipta akan berlangsung pertandingan kualifikasi Piala Asia antara Timor Leste vs Mongolia,'' kata pria yang biasa disapa Alex kepada Kompas.com.
“Kedua tim sudah tiba di Bali dan sedang menjalani latihan di Bali United Training Center. Sehari sebelum pertandingan, mereka akan melakukan official training di Stadion Dipta,” imbuhnya.
Bukan Kali Ini Saja
Timor Leste bukan kali ini saja berkandang di stadion yang berada di Gianyar itu.
Sebelumnya, mereka pernah main di Stadion Kapten I Wayan Dipta saat kualifikasi Piala Dunia 2010 menghadapi Timnas Hong Kong.
Stadion kapten I Wayan Dipta sendiri memang menjadi salah satu stadion yang cukup sibuk akhir-akhir ini.
Selain menjadi tempat laga internasional juga digunakan beberapa klub yang menjadi kontestan Liga 1 2024-2025.
Sekilas Mengenai Timor Leste
Seperti diketahui, mayoritas penduduk Timor Leste adalah etnik Austronesian (Malayo-Polynesian) dan beragama Katolik Roma (sekitar 96,9 persen).
Masih banyak warga Timor Leste menggunakan bahasa Indonesia.
Kendati bahasa Resmi Timor Leste adalah bahasa Tetun dan Portugis.
Mata uang yang digunakan Timor Leste adalah dolar AS dan koin Centavo Timor Leste dengan pecahan 1, 5, 10, 25, 50. Untuk nilainya, 100 Centavo Timor Leste setara dengan 1 dolar AS.
Dari 1,5 juta penduduk Timor Leste, hampir 42 persen diantaranya adalah rakyat yang hidupnya di bawah garis kemiskinan.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan setiap 1.000 bayi yang lahir di Timor Leste, 42 diantaranya akan meninggal sebelum ulang tahun kelima.
Akar masalahnya adalah bayi-bayi itu kekurangan gizi.
Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.
Timor Leste sendiri masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak. Pada tahun 2019 lalu, produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.
Sumber: Tribunnews.com/Pos Kupang/Kompas.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.