Jual Seribu Tiket Aja Susah, Eksistensi Timnas Malaysia Anjlok Jelang Piala Merdeka 2024
Fakta pilu mewarnai persiapan rival Timnas Indonesia yakni Malaysia jelang digelarnya Piala Merdeka 2024. Harimau Malaya ditinggal para penggemarnya.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Fakta pilu mewarnai persiapan rival Timnas Indonesia yakni Malaysia jelang digelarnya Piala Merdeka 2024. Harimau Malaya seperti ditinggal penggemarnya sendiri.
Ya, Malaysia yang bertindak sebagai tuan rumah Piala Merdeka 2024 justru mengalami situasi tak terduga jelang turnamen.
Eksistensi Malaysia seakan anjlok gegara aksi boikot yang dilakukan para penggemarnya di Piala Merdeka 2024.
Aksi boikot yang dilakukan pendukung Malaysia dilakukan dengan tidak melarisi tiket pertandingan pembuka melawan Filipina.
Merujuk pada jadwal Piala Merdeka 2024, Malaysia akan bertanding melawan Filipina, Rabu (4/9/2024) malam ini.
Malaysia selaku tuan rumah tentu berharap laga perdana melawan Filipina dipadati pendukungnya sendiri.
Hanya saja pada kenyataannya, antuasiasme para pendukung Malaysia untuk menyaksikan timnya berlaga justru lesu.
Baca juga: Dana Besar Pemerintah Jadi Kartu Mati Timnas Malaysia, Ekspektasi ke Harimau Malaya Melambung
Sehari jelang digelarnya laga Malaysia vs Filipina, bahkan ada laporan bahwa tiket yang terjual tidak sampai 1.000 tiket.
Padahal, Stadion Bukit Jalil yang menjadi venue laga Malaysia vs Filipina mampu menampung 80.000 penonton.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Timnas Malaysia yang ternyata seperti ditinggal penggemarnya sendiri.
Laporan dari Harian Metro Malaysia, ada beberapa hal yang membuat penjualan tiket sangat lamban pada Piala Merdeka 2024.
Terutama aksi boikot yang dilakukan Ultras Malaysia terhadap penyelenggaraan Piala Merdeka 2024.
Tindakan boikot yang dilakukan para Ultras Malaysia bukannya tanpa alasan begitu saja.
Ketika ditelisik, ternyata tak sedikit para penggemar yang sudah muak dengan kondisi pelik yang dihadapi sepak bola Malaysia saat ini.
Menurunnya tren prestasi sepak bola Malaysia diikuti pengunduran diri Kim Pan-gon dari jabatan pelatih yang kini masih menimbulkan kontroversi.
Membuat para penggemar Malaysia seakan tidak antuasias lagi untuk sementara waktu guna menonton laga Malaysia.
"Federasi Sepak Bola Malaysia telah menggunakan berbagai metode untuk mendorong penjualan tiket laga dan memotivasi para penggemar untuk datang ke stadion," ujar Posa Majais selaku Ketua Departemen bagian penjualan tiket.
"Namun jumlah tiket yang terjuang hingga kemarin (h-1 pertandingan) tidak mencapai 1.000,"
"Padahal Malaysia butuh dukungan pemain ke-12 alias penggemar untuk meraih hasil positif,"
"Para penggemar seharusnya bisa datang ke stadion, para pemain sepenuhnya berjuang untuk negara, jadi seharusnya mereka tidak membiarkan pemain bertarung sendirian," sesalnya.
Pada waktu bersamaan, Firdaus Mohamed yang berstatus Ketua Kompetisi Lokal FAM juga kecewa dengan rendahnya angka penjualan tiket Malaysia di Piala Merdeka.
Dirinya merasa anjloknya angka penjualan tiket menjadi sinyal buruk bagi Timnas Malaysia ketika melakoni laga internasional.
"Saya sangat sedih dengan angka-angka yang dilaporkan," sesal Firdaus Mohamed.
"Jika angka-angka ini akurat, ini merupakan pukulan telak bagi sepak bola Malaysia,"
"Turnamen Merdeka adalah ajang undangan yang diadakan selama periode FIFA Matchday,"
"Kurangnya jumlah penonton dapat menghalangi tim nasional lain untuk menerima undangan di masa mendatang," katanya.
Baca juga: Lawan Timnas Indonesia, Arab Saudi Pamer Jersey Anyar, Terinspirasi Kota Masa Depan dan Macan Tutul
Menurunnya minat penggemar Malaysia untuk menonton timnya sendiri berlaga di pertandingan internasional memang mengkhawatirkan.
Apalagi momen ini terjadi tepat pada ajang Piala Merdeka 2024 ketika tim Harimau Malaya berstatus sebagai tuan rumahnya.
Berbagai permasalahan pelik yang dihadapi sepak bola Malaysia entah dari penurunan prestasi dan masalah pelatih.
Seakan membuat penggemar Malaysia kehilangan gairah dan antuasias untuk sementara waktu menonton timnya di stadion.
Hal itu justru berbeda jauh dengan para penggemar sepak bola Indonesia yang terlihat cukup antuasias dan bergairah.
Di tengah perkembangan pesat Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong, para penggemar justru makin antusias.
Bukti dari antuasiasme tersebut terlihat dari pembicaraan yang ada di jagat media sosial ataupun dunia nyata soal timnas.
Tak cukup sampai disitu, fakta bahwa tiket laga kandang Timnas Indonesia yang selalu ludes terjual jadi bukti valid lainnya.
Fakta tersebut tentu berkebalikan dengan rival Timnas Indonesia yang justru seperti ditinggal penggemarnya sendiri.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.